Garammeja sangat familiar digunakan sebagai penambah sedap rasa masakan sehingga kerap disebut juga sebagai garam dapur. Jenis garam ini dipanen dari bebatuan yang ada di dalam tanah atau gua sehingga bentuk aslinya masih kotor dan harus dimurnikan terlebih dahulu. Selain itu, proses pembuatan garam meja juga menggunakan zat antipenggumpalan Lihat Foto Sebuah foto menunjukkan proses evaporasi. Proses tersebut adalah salah satu proses pemisahan campuran. - Tahukah kamu mengapa air laut asin? Air laut asin karena di dalamnya mengandung garam. Garam dapuryang digunakan dirumahmu juga berasal dari air laut. Lalu bagaimanakah garam bisa dipisahkan dari air laut? Untuk mengetahuinya, simaklah pembahasan soal pemisahan campuran dibawah ini! Soal dan Pembahasan 1. Perubahan iklim yang tidak merata menyebabkan proses pembuatan garam menjadi terhambat. Pembentukan kristal garam dari air laut membutuhkan sinar Matahari yang cukup. Metode pemisahan campuran garam dari air laut adalah… a. Evaporasib. Distilasic. Filtrasid. Sublimasi Jawaban Evaporasi Garam dapur yang diperoleh dari air laut yang asin diproses secara tradisional dengan cara evaporasi atau penguapan. Air laut dialirkan ke tambak garam berupa kolam-kolam segiempat dengan ketinggian air yang sangat dangkal untuk penguapan evaporation pond. Baca juga Cara Memisahkan Campuran Filtrasi, Distilasi, Kromatografi, Sublimasi Air laut dialirkan ke evaporation pond dengan ketinggian yang dangkal lalu dibiarkan terkena sinar matahari sehingga menguap sedikit demi sedikit. Penguapan ini akan menguapkan air namun akan mengendapkan kandungan garam dari air laut tersebut. Garam hasil penguapan kemudian dikumpulkan untuk dijual dan didistribusikan ke daerah yang jauh dari pantai. Ilustrasi garam. ©2018 JABAR 22 Juli 2020 0930 Reporter Andre Kurniawan - Beruntunglah kita yang hidup di Indonesia, di mana alam negeri ini menyediakan berbagai macam sumber daya yang dibutuhkan. Dengan beberapa proses pengolahan, kita sudah bisa menikmati berbagai produk hasil alam nusantara. Salah satu kekayaan alam yang paling menonjol dari Indonesia adalah kekayaan lautnya. Tidak mengherankan, karena hampir sekitar 70 persen wilayah Indonesia ditutupi oleh hamparan laut yang luas. Dari sebanyak itu, sekitar 97 persennya merupakan air laut yang mengandung garam, dan sisanya adalah air tawar. Dengan alasan inilah, kita bisa berbangga dengan kekayaan laut yang satu produk yang bisa kita dapatkan dari lautan Indonesia yang luas adalah garam. Salah satu bumbu dapur yang wajib ada di rumah ini tentu akan mudah didapatkan jika suatu wilayah memiliki daerah laut yang luas. Untuk menambah wawasan, kita juga perlu tahu bagaimana cara proses pembuatan garam. Seperti yang akan kami sampaikan berikut ini, tentang bagaimana proses pembuatan garam dari laut 2 dari 6 halaman© DCruz 1. Air Laut Kualitas air laut sangat mempengaruhi proses pembuatan garam. Di Indonesia sendiri, tidak semua air pantai bisa kita olah menjadi garam. Tingkat keasaman air laut sangat diperhatikan di sini. Jika di daerah tersebut berdekatan dengan hilir sungai, kemungkinan besar air laut sudah tercampur oleh air tawar. 2. Cuaca Cuaca berangin. semakin kencang angin yang tertiup maka akan mempercepat penguapan air laut. Hal ini juga diimbangi dengan faktor lain, yaitu suhu udara pada daerah tersebut. Jika suhu udara panas dan udara bertiup kencang, maka air akan cepat menguap. Tapi, jika kondisinya dingin, hasil yang didapat tidak akan seperti hasil yang didapat ketika suhu panas. Curah hujan. Faktor ini akan mempengaruhi proses penguapan air laut. Apabila intensitas hujan tinggi, maka akan berdampak pada penurunan tingkat produktivitas pembuatan garam. Panjang kemarau. Lamanya kemarau juga akan berpengaruh pada jangka waktu yang diberikan untuk membuat garam. Jika kemarau terjadi dalam jangka waktu yang lama, maka produktivitas pembuatan garam akan semakin meningkat. 3 dari 6 halaman Sifat porositas daya serap tanah sangat mempengaruhi dalam proses pembuatan garam, terutama dengan cara tradisional. Apabila kecepatan perembesan air dalam tanah lebih cepat dari proses penguatan, maka garam yang dihasilkan tidak akan terlalu banyak. 4. Kondisi Air Konsentrasi air garam supaya bisa mengkristal antara 25-29° Be. Bila konsentrasi air tua di bawah 25°Be, maka kalsium sulfat akan banyak mengendap. Sedangkan jika konsentrasi air tua lebih dari 29°Be maka magnesium yang akan banyak mengendap. 4 dari 6 halaman Shutterstock Proses pembuatan garam dengan cara tradisional bisa dilakukan dengan peralatan yang sederhana. Kita hanya perlu lahan yang luas untuk proses penguapan dan alat untuk mengalirkan atau menyiramkan air laut ke tempat penguapan yang telah disediakan. 1. Mengalirkan Air Laut ke Tempat yang Luas Tempat yang luas biasanya sepetak tanah yang sudah dipersiapkan khusus, tempat ini digunakan untuk menampung air laut yang akan menguapkan air laut. Air dimasukkan ke dalam tempat ini dengan ditimba menggunakan jerigen atau dengan memanfaatkan pasang surut air laut. Apabila menggunakan cara pasang surut air laut, tanah diposisikan tidak terlalu tinggi dari air laut. Ketika air sedang pasang, penutup dibuka supaya air bisa masuk ke dalam. Apabila air sedang surut, maka penutup air ditutup supaya air laut terjebak di dalamnya. 2. Menjemur di Bawah Terik Matahari Air yang sudah terkumpul pada sepetak tanah, dijemur di bawah terik sinar matahai supaya air laut bisa menguap dan menyisakan butiran-butiran kristal yang akan menjadi garam. 3. Proses Pemanenan Penguapan air laut akan menyisakan garam yang akan kita panen. Petani garam tinggal mengumpulkan dan mengambilnya untuk bisa dipanen dan dijual di pasaran. 5 dari 6 halaman Garam yodium atau iodium, adalaah garam yang mengandung komponen NaCl minimal 94,7%, air laut max 5% dan Kalium lodat K103 sebanyak 30-80 ppm mg/kg, serta senyawa-senyawa lainnya. Pada dasarnya, cara membuat gara beryodium hanya perlu menambahkan zat iodimum KIO3. Tujuannya adalah untuk mencukupi kebutuhan zat iodium dalam tubuh manusia. Jika tubuh kekurangan zat iodium, akan menyebabkan masalah kesehatan berupa pembesaran pada kelenjar tiroid, atau yang lebih dikenal dengan penyakit gondok. Dalam proses pembuatan garam yodium, harus dilakukan secara kontinyu, dan jangan sampai berhenti. Tujuannya agar zat iodium dan garam bisa bercampur dengan sempurna. Untuk itulah perlu menggunakan tenaga mesin dalam mengerjakannya. 6 dari 6 halaman Peralatan yang dibutuhkan dalam proses pembuatan garam beryodium yaitu Molen Mesin dengan pengering putar Belt Conveyor Screw Conveyor Sprayer tekanan cukup tinggi Proses Pembuatan Garam Beryodium Ukur dan Timbang garam yang akan di iodisasi Masukan garam yang bak pengadukan di ratakan permukaannya dengan ketebalan 5 Cm. Masukan larutan KI03 ke dalam sprayer yang telah di buat sesuai dengan formula yang di tentukan. Lakukan penyemprotan 1/3 bagian dari kebutuhan, diaduk secara merata sampai Homogen Lakukan uji hasil dengan iodine test, bila belum memenuhi syarat, lanjutkan pengadukan ulang sampai mutu terpenuhi. mdk/ank ThoughtCo / Vin Ganapathy Salah satu aplikasi praktis kimia adalah bahwa ia dapat digunakan untuk membantu memisahkan satu zat dari yang lain. Alasan bahan dapat dipisahkan satu sama lain adalah karena ada beberapa perbedaan di antara mereka, seperti ukuran memisahkan batuan dari pasir, keadaan materi memisahkan air dari es, kelarutan , muatan listrik, atau titik leleh . Siswa sering diminta untuk memisahkan garam dan pasir untuk mempelajari campuran dan untuk mengeksplorasi perbedaan antara bentuk materi yang dapat digunakan untuk memisahkan komponen metode yang digunakan untuk memisahkan garam dan pasir adalah pemisahan fisik memilah-milah atau menggunakan massa jenis untuk mengocok pasir ke atas, melarutkan garam dalam air, atau melelehkan cara termudah untuk memisahkan kedua zat ini adalah dengan melarutkan garam dalam air, menuangkan cairan dari pasir, dan kemudian menguapkan air untuk memulihkan garam. Pemisahan Fisik Garam dan Pasir Karena garam dan pasir adalah benda padat, Anda bisa mendapatkan kaca pembesar dan penjepit dan akhirnya mengambil partikel garam dan pasir. Metode pemisahan fisik lainnya didasarkan pada kerapatan garam dan pasir yang berbeda. Massa jenis garam adalah g / cm³ sedangkan massa jenis pasir adalah g / cm³. Dengan kata lain, pasir sedikit lebih berat dari garam. Jika Anda mengocok sepanci garam dan pasir, pasir pada akhirnya akan naik ke atas. Metode serupa digunakan untuk mendulang emas, karena emas memiliki kepadatan lebih tinggi daripada kebanyakan zat lain dan tenggelam dalam campuran . Memisahkan Garam dan Pasir Menggunakan Kelarutan Salah satu metode pemisahan garam dan pasir didasarkan pada kelarutan. Jika suatu zat larut, itu berarti zat itu larut dalam pelarut. Garam natrium klorida atau NaCl adalah senyawa ionik yang larut dalam air. Pasir kebanyakan silikon dioksida tidak. Tuang campuran garam dan pasir ke dalam air. Anda tidak perlu menambahkan banyak air. Kelarutan adalah sifat yang dipengaruhi oleh suhu, sehingga lebih banyak garam yang larut dalam air panas daripada air dingin. Tidak apa-apa jika garam tidak larut pada saat air hingga garam larut. Jika sampai air mendidih dan masih ada garam padat, Anda bisa menambahkan sedikit air wajan dari api dan biarkan dingin sampai aman untuk air garam ke dalam wadah kumpulkan kembali air garam ke dalam panci air garam hingga air mendidih. Lanjutkan merebusnya sampai airnya habis dan garamnya tersisa. Cara lain untuk memisahkan air asin dan pasir adalah dengan mengaduk pasir / air asin dan menuangkannya melalui penyaring kopi untuk menangkap pasir. Memisahkan Komponen Campuran Menggunakan Titik Leleh Metode lain untuk memisahkan komponen campuran didasarkan pada titik leleh. Titik leleh garam adalah 1474 ° F 801 ° C, sedangkan pasir adalah 3110 ° F 1710 ° C. Garam menjadi cair pada suhu yang lebih rendah daripada pasir. Untuk memisahkan komponen, campuran garam dan pasir dipanaskan di atas 801 ° C, namun di bawah 1710 ° C. Garam yang meleleh mungkin akan keluar, meninggalkan pasir. Biasanya, ini bukan metode pemisahan yang paling praktis karena kedua suhu sangat tinggi. Meskipun garam yang terkumpul akan menjadi murni, sebagian garam cair akan mencemari pasir, seperti mencoba memisahkan pasir dari air dengan menuangkan air. Catatan dan Pertanyaan Perhatikan, Anda bisa membiarkan air menguap dari panci sampai garamnya tersisa. Jika Anda memilih untuk menguapkan air, salah satu cara untuk mempercepat prosesnya adalah dengan menuangkan air garam ke dalam wadah besar dan dangkal. Luas permukaan yang meningkat akan menukar kecepatan di mana uap air bisa memasuki udara. Garam tidak mendidih bersama air. Ini karena titik didih garam jauh lebih tinggi daripada air. Perbedaan antara titik didih dapat digunakan untuk menjernihkan air melalui distilasi . Dalam penyulingan, airnya direbus, tetapi kemudian didinginkan sehingga akan mengembun dari uapnya kembali menjadi air dan bisa ditampung. Air mendidih memisahkannya dari garam dan senyawa lain, seperti gula, tetapi harus dikontrol dengan cermat untuk memisahkannya dari bahan kimia yang memiliki titik didih yang lebih rendah atau serupa. Meskipun teknik ini dapat digunakan untuk memisahkan garam dan air atau gula dan air, teknik ini tidak akan memisahkan garam dan gula dari campuran garam, gula, dan air. Bisakah Anda memikirkan cara untuk memisahkan gula dan garam? Siap untuk sesuatu yang lebih menantang? Cobalah memurnikan garam dari garam batu . Sumber DapurKotor Dapat Dimurnikan Melalui Tahap-tahap. Mary J. Hayes. February 5, 2022. 48. 240. Tent ukan pula oksidator dan reduktor dalam reaksi berikut. Jika NaOH 0,1 mol sebanyak 50 mL distandarisasi menggunakan 0,63 g H2C2O4 . Tentukan lah persamaan reaksinya, pereaksi p embatasnya, massa garam yang dihasilkan, dan massa pereaksi sisa

Tugas Kimia Dasar aq.... semoga bermanfaat ^_^ 1. Mencermati proses pembuatan garam dapur yang dilakukan oleh petani garam Desa Teja Kula, jelaskan proses yang terjadi pada setiap tahapan dalam pembuatan garam dapur tersebut! Jawaban Tahap I Air laut dituangkan ke tanah tempat pemekatan. Tempat pemekatan yang berisi tanah ini berfungsi untuk memekatkan air laut dengan tanah. Tanah pada tempat pemekatan ini bermanfaat sebagai media penyaring agar kotoran-kotoran yang terdapat pada air laut mengendap pada tanah.kristalisasi Tahap II kemudian dipanaskan dibawah sinar matahari sambil diaduk supaya tanahnya lekas kering. Sinar matahari merupakan media untuk memanasi air laut dan tanah pada tempat pemekatan. Sehingga akan membentuk campuran homogen yang padat. Tahap III tanah yang sudah kering ini ditaruh diatas penyaringan dan dikucur dengan air laut. Pada tahap ini terjadi proses filtrasi penyaringan . Dimana dilakukan pemisahan garam dapur dengan tanah yang telah kering ditempat yang namanya tinjung. Penambahan air laut dimaksudkan untuk menambah kadar konsentrasi pada garam yang akan dihasilkan. filtrasi Tahap IV hasil saringan diuapkan dibawah sinar matahari. Ini merupakan proes kristalisasi. Dimana proses kristalisasi ini digunakan untuk memperoleh kristal-kristal garam. 2. Mengapa petani garam Desa Teja Kula tidak melakukan penguapan air laut secara langsung dalam pembuatan garam dapur? Jawaban Karena apabila petani garam menggunakan penguapan secara langsung selain prosesnya yang susah juga akan meningkatkan biaya produksi. Artinya biaya produksi akan lebih besar dari pada hasil yang didapat. Dan juga penguapan secara langsung akan mengurangi laju hasil garam yang didapat. Tingkat efisiensi akan kurang, maksudnya apabila kita akan menguapkan sekian are petak garam maka membutuhkan alat pemanas yang banyak. Akan tetapi apabila kita gunakan matahari maka semua petak akan tersinari merata. 3. Garam dapur yang dihasilkan oleh petani garam Desa Teja Kula masih kotor. Bagaimanakah memurnikan garam dapur yang masih kotor tersebut? Jawaban Rekristalisasi Teknik pemisahan dengan rekristalisasi berdasarkan perbedaan titik beku komponenya . Perbedaan itu harus cukup besar dan sebaiknya komponen yang dipisahkan berwujud padat dan yang lainnya cair pada suhu kamar . Contohnya garam dapat dipisahkan dari air karena garam merupaan padatan . Air garam bila dipanaskan perlahan dalam bejana terbuka , maka air akan menguap sedikit . Pemanasan dihentikan saat larutan tepat jenuh .Jika dibiarkan akhirnya terbentuk kristal garam secara perlahan-lahan. Pada percobaan percobaan sederhana ini akan mempelajari bagaimana memperoleh garam dapur bersih dari garam dapur kotor melalui kristalisasi dan rekristalisasi a. Melarutkan 25 gram garam dapur kotor kedalam 10 ml aquades dalam gelas kimia jika belum larut menambahkan air. b. Menyaring larutan garam tersebut beberapa kali dengan kertas saring membasahi kertas saring sebelum digunakan. Menguapkan filtratnya hingga kering. c. Membandingkan kristal garam dengan garam sebelumnya. 4. Jelas keunggulan dan kelemahan penggunaan sinar matahari untuk menguapkan air laut dalam proses pembuatan garam dapur? Jawaban Keunggulan menguapkan air laut dengan menggunakan sinar matahari dalam proses pembuatan garam dapur adalah kristal-kristal garam akan cepat terbentuk, sehingga petani garam akan cepat mendapatkan hasil panen garam. Lalu garam yang dihasilkan akan baik kualitasnya karena banyak dipanaskan oleh sinar matahari. Kelemahannya jika menggunakan sinar matahari dalam proses pembuatan garam dapur ialah, saat musim penghujan atau cuaca yang tak menentu garam tidak akan terbentuk dengan cepat dan banyak, sehingga petani garam merugi. Selain itu garam yang dihasilkan berkualitas buruk dan tidak laku dijual. 5. Sebutkan ion-ion dan molekul yang terdapat dalam air laut dan bagaimana komposisinya? Jawaban Ion-ion dan molekul yang terdapat di air laut seperti khlor Cl- 55%, Natrium Na+ 31%, kemudian sisanya Magnesium Mg2+, Belerang S, dan Kalium K+. dismping itu dalam jumlah kecil terdapat juga Bromiun Br, Karbon C, Strontium Sr, Barium Ba, Silikon Si, Florium F. Sulfat 8%, Magnesium 4%, kalsiumCa2+, 1%, potasium 1% dan sisanya kurang dari 1% teridiri dari bikarbonat, bromida, asam borak, strontium dan florida..Molekulnya ialah H2O. 6. Jelaskan senyawa utama yang terdapat dalam garam dapur! Jawaban Senyawa utama yang terdapat dalam garam dapur ialah NaCl atau disebut dengan Natrium Klorida. Natrium klorida, juga dikenal dengan garam dapur, atau halit, adalah senyawa kimia dengan rumus molekul NaCl. Senyawa ini adalah garam yang paling memengaruhi salinitas laut dan cairan ekstraselular pada banyak organisme multiselular. Sebagai komponen utama pada garam dapur, natrium klorida sering digunakan sebagai bumbu dan pengawet makanan. Suhu kritis critical point dari senyawa NaCl adalah 415oC. Tabel Sifat fisis dan chemist Natrium Klorida 7. Jelaskan jenis ikatan kimia yang terdapat dalam satuan rumus dari senyawa utama dalam garam dapur dan jenis ikatan di dalam molekul yang terdapat dalam air laut! Jawaban Jenis ikatan kimia yang terdapat dalam senyawa NaCl ialah Ikatan ionik, Ikatan ion terjadi akibat perpindahan elektron antara atom yang mudah melepas elektron atom logam dengan atom lain yang mudah menerima elektron atom non logam . Ikatan yang terbentuk disebabkan gaya elektrostatis antara muatan positif dan muatan negatif. Disini terjadi serah terima elektron, yaitu atom natrium melepaskan sebuah elektron valensinya sehingga terjadi ion natrium, Na+ dan elektron ini diterima oleh atom klor sehingga terjadi ion klorida, Cl-Pada penjelasan di atas terlihat bahwa ikatan ion terjadi karena adanya gaya elektrostatis akibat adanya dua muatan yang berbeda yaitu muatan positif dan negatif dari masing-masing ion yang saling berikatan. Dimana atom yang mudah melepas elektron akan berubah menjadi ion bermuatan positif dan atom yang mudah menangkap elektron akan berubah menjadi ion bermuatan negatif. Pembentukan Ion Positif biasanya terjadi pada unsur-unsur golongan IA dan IIA unsur-unsur logam misalnya atom Na dengan nomor atom 11 akan menjadi setabil dengan melepaskan 1 elektronnya sehinga menjadi ion natrium dengan muatan +1. Jenis ikatan di dalam molekul yang terdapat dalam air laut adalah ikatan kovalen H2O, yaitu ikatan penggabungan sesama atom dalam memperkuat pasangan elektron. Ikatan kovalen H2 ini dikenal sebagai ikatan hidrogen, dan molekul yang bergabung dalam ikatan ini disebut molekul bipolar. Dengan micro-spectro-elektromagnetik ikatan kovalen-bipolar H2 dapat diterka orbital atomnya terhadap Oksigen seperti Gambar berikut. Ikatan-ikatan Hidrogen dalam molekul H2O menyebabkan penggabungan dalam bentuk multiform molekul yang lebih dikenal sebagai polimerisasi dengan sifat ini air dapat ber-dipolemoment yang berarti air mampu untuk berorientasi sendiri dalam medan listrik yang artinya posisi proton menghadap dan tertarik ke posisi neutron tanpa bantuan senyawa lain. Sifat ini pula menyebabkan air ber-dielektrik konstan yang artinya air mampu menetralkan medan listrik bersifat netralisasi, pelarut universal, dan penyangga atau buffer terhadap keadaan ekstrim. Ikatan Hidrogen dalam molekul H2O dapat diatasi dengan agitasi termis thermal agitation, hal ini karena air mempunyai titik beku dan titik didih yang lebih tinggi dari dari kebanyakan senyawa yang serupa air sendiri. 8. Jelaskan partikel materi yang terdapat dalam senyawa utama dalam garam dapur! Jawaban Ion adalah atom yang bermuatan listrik, ion yang bermuatan listrik disebut kation, dan ion yang bermuatan negatif disebut anion. Kation dan anion dapat berupa ion tunggal hanya terdiri dari satu jenis atom atau dapat pula berupa ion poliatom mengandung dua atau lebih atom yang berbeda. Ion yang terdapat dalam senyawa garam adalah Na+ dan Cl-. 9. Apakah air laut termasuk unsur, senyawa, larutan, suspensi, atau koloid? Jelaskan! Jawaban Air laut merupakan larutan karena ada pelarut berupa air, dan zat terlarutnya adalah garam-garamnya. Dimana larutan adalah campuran homogen komposisinya sama, serba sama ukuran partikelnya, tidak ada bidang batas antara zat pelarut dengan zat terlarut tidak dapat dibedakan secara langsung antara zat pelarut dengan zat terlarut, partikel- partikel penyusunnya berukuran sama baik ion, atom, maupun molekul dari dua zat atau lebih. 10. Proses pemisahan dan pemurnian komponen-komponen campuran dapat dilakukan dengan berbagai cara, sebutkan dan jelaskan proses dan pemurnian tersebut! Jawaban Ada beberapa yang lazim digunakan untuk memisahkan dan memurnikan campuran dari pengotornya antara lain ekstraksi, kristalisasi dan rekristalisasi, kromatografi, destilasi. A. Ekstraksi Cara ini banyak digunakan dalam pemisahan dan didasarkan pada kelarutan suatu zat dalam suatu zat pelarut dibandingkan dengan pelarut yang lain . Kedalam suatu campuran ditambahkan pelarut yang mempunyai kemampuan melarutkan lebih besar dalam melarutkan senyawa yang dinginkan , tetapi pelarut ini tidak bercampur dengan pelarut campuran dua komponen misal A dan B dimasukan kedalam pelarut X dan Y . Syaratnya kedua pelarut ini tidak dapat bercampur , seperti air dan minyak semuanya dimasukan kedalam corong pipa yang dikocok agar bercampur sempurna dan kemudian didiamkan sampai pelarut X dan Y mamisah kembali . Kini zat A dan B berada dalam kedua pelarut X dan Y tetapi perbandinganya tidak sama . Jika pemisahan dilakukan berulang-ulang maka A dan B akan terpisah makin sempurna. Sering kali campuran bahan padat dan cair misalnya bahan alami tidak dapat atau sukar sekali dipisahkan dengan metode pemisahan mekanis atau termis. Misalnya saja karena komponennya saling bercampur secara sangat erat, peka terhadap panas, beda sifat-sifat fisiknya terlalu kecil, atau tersedia dalam konsentrasi yang terlalu rendah. Dalam hal semacam itu, sering kali ekstraksi adalah satu-satunya proses yang dapat digunakan atau yang mungkin paling ekonomis. Adapun factor-faktor yang mempengaruhi laju ekstraksi antara lain tipe persiapan sampel, waktu ekstraksi, kuantitas pelarut, suhu pelarut dan tipe pelarut. Ekstraksi dapat dilakukan berulang-ulang untuk kesempurnaan ekstraksi. Kemudian pelarut yang bersangkutan dipisahkan dengan destilasi. Ekstraksi dapat dilakukan terhadap zat padat maupun zat cair. B. Kristalisasi dan Rekristalisasi Kristalisasi merupakan proses untuk mmperoleh padatan dari larutannya melalui proses penguapan . Untuk lebih memurnikan padatan yang diperoleh dapat dilakukan rekristalisasi dengan menggunakan pelarut yang sesuai. Teknik pemisahan dengan rekristalisasi berdasarkan perbedaan titik beku komponenya. Perbedaan itu harus cukup besar dan sebaiknya komponen yang dipisahkan berwujud padat dan yang lainnya cair pada suhu kamar . Contohnya garam dapat dipisahkan dari air karena garam merupaan padatan . Air garam bila dipanaskan perlahan dalam bejana terbuka , maka air akan menguap sedikit . Pemanasan dihentikan saat larutan tepat jenuh .Jika dibiarkan akhirnya terbentuk kristal garam secara perlahan-lahan. C. Kromatografi Kromatografi merupakan cara paling modern dalam pemisahan dan pemurnian . Cara ini didasarkan pada perbedaan kemampuan fase gerak untuk mmbawa zat larut dalam fase diam . Tiap-tiap zat larut mempunyai laju yang berbeda dalam fase diam terhadap fase gerak yang kromatografi, komponen-komponenya akan dipisahkan antara dua buah fase yaitu fase diam dan fase gerak. Fase diam akan menahan komponen campuran sedangkan fase gerak akan melarutkan zat komponen campuran. Komponen yang mudah tertahan pada fase diam akan tertinggal. Sedangkan komponen yang mudah larut dalam fase gerak akan bergerak lebih cepat. Cara ini dipakai jika campuran tidak dapat dipisahkan dengan cara lain .Cairan atau pelarut yang membawa komponen bergerak disebut eluen atau fase bergerak sedangkan padatan yang menyerap komponen disebut adsorben atau fase yang diserap paling kuat oleh adsorben akan mengalir paling lambat dan sebaliknya yang diserap paling lemah akan mengalir paling cepat. Semakin lama [roses mengalir semakin jauh jarak antara komponen dan semakin sempurna pemisahan. Komponen dapat dipisahkan dari komponen lain dengan mendorong adsorben keluar dan dipotong berdasarkan komponennya. Komponen dapat dipisahkan dari pelarut dengan teknik destilasi atau rekristalisasi. Berdasarkan jenisnya kromatografi dapat dibagi menjadi empat cara, yaitu kromatografi kolom, kertas, lempeng tipis, dan gas. Kromatografi kolom adalah kromatografi yang adsorbennya dimasukkan kedalam tabung kaca. Adsorben tersebut berupa padatan dalam bentuk tepung. Setelah pemisahan, masing-masing komponen terdapat di daerah tertentu dalam tabung. Kromatografi kertas adalah jenis kromatografi yang menggunakan kertas sebagai adsorbennya dan zat cair sebagai eluennya. Campuran komponen diteteskan pada kertas kromatografi dengan pipet kecil kemudian kertas terus dicelupkan dengan hati-hati, sampai garis yang dibuat sebelumya tidak terbenam. Kertas digantung supaya stabil dan dibiarkan agar eluennya naik perlahan sambil membawa komponen yang terdapat pada kertas. Akhirnya akan terlihat komponen yang terpisah satu sama lain karena perbedaan daya serap kertas. D. Destilasi Destilasi adalah proses memisahkan dua atau lebih komponen cairan yang mempunyai titik didih berbeda . Cara ini didasarkan pada perbedaan titik didih komponen-komponennya,dimana komponen yang mempunyai titik didih lebih rendah akan terpisah lebih dahulu. Destilasi sering digunakan dalam proses isolasi komponen, pemekatan larutan, dan juga pemurnian komponen cair. Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap atau terpisah lebih dahulu . Misalnya untuk memisahkan dan memurnikan etanol dari air digunakan destilasi, dimana etanol mempunyai titik didih 780C akan menguap dam mengembun setelah mengalami pendinginan. Proses destilasi didahului dengan penguapan senyawa cair dengan pemanasan dengan dilanjutkan dengan pengembunan uap yang terbentuk dan ditampung dalam wadah yang terpisah untuk mendapatkan distilat. Dasar proses destilasi adalah dasar kesetimbangan senyawa volatil antara fase cair dan fase uap. Pemisahan menggunakan destilasi sederhana seringkali tidak memuaskan karena metode tersebut dikembangkan dengan suatu kolom fraksinasi diantara labu didih labu bundar dan kleisen still head dalam perangkat destilasi. Pengaruh dari penambahan kolom fraksinasi akan mempersingkat beberapa pekerjaan pemisahan dari destilasi biasa hanya menjadi satu pekerjaan. Metode baru ini dikenal sebagai destilasi fraksional pada pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi, kolom fraksinasi mengandung beberapa plate yang setiap plate ekuvalen dengan satu kali destilasi biasa. Semakin banyak plate semakin baik suatu pemisahan komponen. Destilasi terhadap dua campuran senyawa organic dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut setelah pengotor dengan titik didih yang lebih rendah ditampung di dalam labu penerima, labu penerima harus segera diganti dengan yang baru untuk destilat senyawa dengan titik didih dengan yang lebih campuran mengandung lebih dari dua, maka penguapan dan pengembunan dilakukan bertahap sesuai dengan jumlah komponen, dimulai dari titik didih yang lebih rendah. Akan tetapi, pemiasahan campuran ini sulit dan biasanya hasil yang didapat sedikit tercampur komponen lain yang titik didihnya saling berdekatan. 11. Carilah informasi bagaimana cara pembuatan arak dari tuak wayah dan berem beras ketan yang dilakuakan oleh masyarakat Bali! Jawaban a Pembuatan Arak dari tuak wayah Proses pembuatan diawali dengan memasukkan sebanyak 150 liter tuak wayah yang baru dipanen ke dalam tabung penyulingan, selanjutnya disuling sekitar 5 jam untuk menghasilkan arak sebanyak 30 liter. Penggantian air pendingin dilakukan setelah proses penyulingan berlangsung sekitar 2,5 jam atau arak yang tertampung sekitar 15 liter. Penggantian air pendingin dilakukan karena air tersebut telah terasa panas. b Pembuatan arak dari beras ketan Prinsip pembuatan arak ini sama dengan pembuatan arak dari tuak tetapi bahan yang digunakan berbeda. Prosesnya diawali dari pembuatan tape dengan takaran 1 kg beras ketan ditambah ragi kemudian difermentasi selama 3 hari selanjutnya dimasukkan ke dalam gentong plastik dan ditambahkan 150 L air,15 kg gula serta sendok kiis sejenis ragi dan dicampur menjadi satu, diaduk secara merata, kemudian ditutup dan dibiarkan selama 21 hari. Campuran ini selanjutnya di suling sama seperti proses penyulingan tuak. 12. Jelaskan proses pada setiap tahapan dalam pembuatan arak dari tuak dan dari beras ketan? Jawaban antara arak dari beras ketan dengan arak dari tuak memiliki tahapan yang sama bedanya proses awalnya saja. Pada pembuatan arak dari tuak diawali dengan proses pemanasan akan tetapi beras ketan terjadi proses fermentasi, setelah itu sama-sama melewati proses penyulingan atau distilasi. Proses ditilasi ini dimaksudkan ntuk memperoleh arak yang memiliki tingkat kemurnian yang tinggi. 13. Dalam proses penyulingan tuak wayah atau berem, zat apakah yang dihasilkan dari proses penyulingan tersebut ? Jawaban Dalam penyulingan tuak atau berem akan dihasilkan alcohol etanol . Biasanya hasil dalam proses ini dihasilkan alcohol dengan kadar 28 %. 14. Apakah zat yang dihasilkan dalam proses penyulingan tuak wayah atau berem adalah senyawa murni? Mengapa ? Jawaban Zat yang dihasilkan dalam proses pembuatan arak diballi ini bukanlah senyawa murni atau bukanlah alcohol murni , alcohol yang dihasilkan kadarnya sekitar 28%. Karena dalam pembuatan arak di bali ini dilakukan dengan sederhana , pada saat melakukan proses distilasi , suhu belum diatur secara tepat , sehingga mungkin saja air yang terkandung dalam tuak ikut menguap. Sehingga hasil dalam proses ini masih terkandung air , walaupun dalam jumlah yang sedikit. 15. Jelaskan partikel materi dari zat yang dihasilkan dalam proses penyulingan distilasi tuak wayah atau berem! Jawaban Partikel pada alkohol hanya terdiri dari molekul alkohol etanol C2H5OH dan air 16. Bagaimanakan prinsip pemisahan secara distilasi? Jawaban Prinsip pada destilasi biasa adalah pemisahan dua zat atau lebih yang mempunyai perbedaan titik didih. Jika zat-zat yang dipisahkan mempunyai perbedaan titik didih yang jauh berbeda, dapat digunakan metode isolasi biasa. Zat yang memiliki titik didih rendah akan cepat terdestilasi daripada zat yang bertitik didih tinggi. Uap zat yang bersifat volatil dan memiliki titik didih yang rendah akan masuk ke dalam pipa pada kondensator terjadi proses pendinginan sehingga akan turun berupa tetesan-tetesan yang turun ke dalam penampung atau disebut juga destilat. Dalam hal ini alkohol yakni etanol dan methanol yang masing-masingnya dicampur dengan air, akan terdestilasi dahulu. Alat yang dipergunakan pada percobaan ini adalah seperangkat alat destilasi biasa dengan pendingin Liebig, corong dan gelas ukur. 17. Apakah tuak dan berem berupa unsur, senyawa, larutan, koloid, atau suspensi? Jelaskan! Jawaban Tuak dan berem merupakan koloid karena jika didiamkan, campuran itu tidak memisah dan juga tidak dapat dipisahkan dengan penyaringan hasil penyaringan tetap keruh. Secara makroskopis campuran ini tampak homogen. Akan tetapi, jika diamati dengan mikroskop ultra ternyata masih dapat dibedakan antar partikel. 18. Carilah informasi bagaimana proses pembuatan pewarna alami dari tanaman tarum dan akar mengkudu yang dilakukan oleh masyarakat Desa Tenganan! Jawaban Nama Umum/Lokal/Ilmiah Tumbuhan Famili Bagian yang digunakan Cara Pengolahan Warna yang dihasilkan Tarum/Mangsi-mangsian/ Indigofera tinctoria L. Papilionaceae Daun Warna biru indigo diperoleh dari rendaman daun dalam jumlah banyak. Akar tarum atau tarum areuy yang juga sering dipakai orang adalah Marsdenia tinctoria. Warna biru dihasilkan dari perendaman daun selama semalam. Setelah semalam akan terbentuk lapisan di atas yang berwarna hijau atau biru. Cairan ini lalu direbus, lalu dijemur hingga kering. Hijau Biru Mengkudu/Pace/ Morinda citrifolia L. Rubiaceae Buah, Akar Pertama-tama. Cabut pohon mengkudu hingga keakar-akarnya. Setelah itu cuci akar mengkudu dan potong-potong akar menjadi beberapa bagian. Setelah akar terpotong-potong maka masukkan potongan akar ke dalam panci yang sebelumnya telah diisi air sebanyak 6 liter. Lalu rebus diatas kompor pada suhu 100 derajat Celcius sampai sekitar 2 jam atau hingga volume air tinggal 2 liter. Setelah proses perebusan maka warna air akan berwarna merah kecoklatan sehingga telah dapat digunakan sebagai pewarna pada tekstil. Krem, Merah 19. Apakah warna biru kehitaman yang diperoleh dari tanaman tarum dan warna merah dari akar mengkudu hanya terdiri dari satu komponen warna? Jelaskan! Jawaban Tidak, karena dapat dilihat warna-warna tersebut terdiri dari bebeapa kompnen warna. Cara untuk melihat komponen warnanya yaitu dengan melakukan percobaan kromatografi. Cara melakukan teknik ini adalah a. Bahan dihaluskan tanaman tarum dan akar mengkudu secara terpisah dan tambahkan sedikit air. b. Bahan yang dihaluskan tadi diteteskan pada kertas kromatografi menggunakan lidi. c. Berikan jarak antara ketiga bahan yang akan diteteskan. d. Kertas kromatografi dicelupkan sedikit kedalam akuades. e. Kemudian amatilah perubahan yang terjadi. Setelah melakukan percobaan di atas baru bisa kita lihat komponen warna yang terjadi. 20. Apakah warna biru kehitaman yang diperoleh dari tanaman tarum dan warna merah dari akar mengkudu berupa unsur, senyawa, larutan, koloid, atau suspensi? Jelaskan! Jawaban Warna biru kehitaman yang diperoleh dari tanaman tarum dan warna merah dari akar mengkudu berupa larutan. Karena pada umumnya hasil dari ekstrak adalah larutan 21. Sebutkan lima pewarna alami yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari! Jawaban a. KAROTEN=wortel, menghasilkan warna jingga sampai merah b. BIKSIN=kunyit, memberikan warna kuning seperti mentega. c. KARAMEL=gula, berwarna coklat gelap d. KLOROFIL=daun suji, menghasilkan warna hijau e. ANTOSIANIN, penyebab warna merah, oranye, ungu dan biru 22. Pewarna alami terdiri atas beberapa komponen warna. Bagaimanakah memisahkan komponen-komponen warna tersebut? Apakah keunggulan dan kelemahan pewarna alami di bandingkan pewarna sintetik ? Jawaban Ø Kromatografi merupakan cara paling modern dalam pemisahan dan pemurnian . Cara ini didasarkan pada perbedaan kemampuan fase gerak untuk membawa zat larut dalam fase diam . Tiap-tiap zat larut mempunyai laju yang berbeda dalam fase diam terhadap fase gerak yang kromatografi, komponen-komponenya akan dipisahkan antara dua buah fase yaitu fase diam dan fase gerak. Fase diam akan menahan komponen campuran sedangkan fase gerak akan melarutkan zat komponen campuran. Komponen yang mudah tertahan pada fase diam akan tertinggal. Sedangkan komponen yang mudah larut dalam fase gerak akan bergerak lebih ini dipakai jika campuran tidak dapat dipisahkan dengan cara lain .Cairan atau pelarut yang membawa komponen bergerak disebut eluen atau fase bergerak sedangkan padatan yang menyerap komponen disebut adsorben atau fase yang diserap paling kuat oleh adsorben akan mengalir paling lambat dan sebaliknya yang diserap paling lemah akan mengalir paling cepat. Semakin lama [roses mengalir semakin jauh jarak antara komponen dan semakin sempurna pemisahan. Komponen dapat dipisahkan dari komponen lain dengan mendorong adsorben keluar dan dipotong berdasarkan komponennya. Komponen dapat dipisahkan dari pelarut dengan teknik destilasi atau jenisnya kromatografi dapat dibagi menjadi empat cara, yaitu kromatografi kolom, kertas, lempeng tipis, dan gas. Kromatografi kolom adalah kromatografi yang adsorbennya dimasukkan kedalam tabung kaca. Adsorben tersebut berupa padatan dalam bentuk tepung. Setelah pemisahan, masing-masing komponen terdapat di daerah tertentu dalam tabung. Kromatografi kertas adalah jenis kromatografi yang menggunakan kertas sebagai adsorbennya dan zat cair sebagai eluennya. Campuran komponen diteteskan pada kertas kromatografi dengan pipet kecil kemudian kertas terus dicelupkan dengan hati-hati, sampai garis yang dibuat sebelumya tidak terbenam. Kertas digantung supaya stabil dan dibiarkan agar eluennya naik perlahan sambil membawa komponen yang terdapat pada kertas. Akhirnya akan terlihat komponen yang terpisah satu sama lain karena perbedaan daya serap kertas. No Keunggulan Pewarna Alami Kelemahan Pewarna Alami 1 tidak merusak lingkungan Dalam proses pembuatan tidak praktis 2 Terbuat dari bahan-bahan alami yang tidak berbahaya Variasi warnanya sedikit 3 Waranya tidak mencolok/ terang 4 Harganya relatif mahal 5 Ketersediaannya terbatas No Keunggulan Pewarna Sintetik Kelemahan Pewarna Sintetik 1 memperbaiki variasi warna Tidak ramah lingkungan, karena tidak bisa di proses oleh mikroorganisme. 2 Warna yang dihasilkan cantik dan indah. 3 mengimbangi pemudaran warna karena paparan cahaya, udara, perubahan suhu dan kelembaban 4 Harganya relatif murah 5 menguatkan warna yang terjadi secara alami 23. Apakah air laut, arak, tuah wayah, ekstraks pewarna alami merupakan larutan, koloid, ataukah suspensi? Jelaskan Jawaban a. Air laut termasuk kedalam larutan. Karena air laut merupakan air murni yang didalamnya terlarut beberapa zat padat dan gas. Secara makroskopis maupun mikroskopis campuran ini tampak homogen, tidak dapat dibedakan mana yang air dan mana garamion-ion penyusunya b. Arak termasuk kedalam larutan karena arak merupakan hasil penyulingan dari tuak wayah atau berem beras ketan yang bersifat homogen. c. Tuak merupakan koloid karena jika didiamkan, campuran itu tidak memisah dan juga tidak dapat dipisahkan dengan penyaringan hasil penyaringan tetap keruh. Secara makroskopis campuran ini tampak homogen. Akan tetapi, jika diamati dengan mikroskop ultra ternyata masih dapat dibedakan antar partikel. d. Ekstraks pewarna alami berupa larutan. Karena pewarna alami nampak homogen. 24. Mengapa kapur barus yang digunakan untuk memberikan aroma arum pada pakaian dan mengindari masukkan kecoak pada lemari pakaian, ukurannya semakin kecil. Jelaskan proses yang terjadi! Jawaban Karena kapur barus mengalami penyubliman atau sublimasi dari zat padat menjadi gas tanpa mencair terlebih dahulu dalam ruang terbuka suhu kamar. Gas ini akan menempel pada serat kain sehingga kecoak akan pergi akibat gas yang menyengat. 25. Kapur barus mempunyai sifat tertentu yang sama dengan iodium sehingga kapur barus dan iodium yang kotor dapat dimurnikan dengan cara tersebut. Jelaskan cara pemurnian yang dapat dilakukan! Jawaban SUBLIMASI Pada umumnya perubahan tingkat wujud berlangsung menurut pola padat – cair – gas atau kebalikannya. Ada beberapa zat yang dapat berubah langsung dari keadaan uap ke keadaan padat yang disebut menyublim. Sifat demikian dimiliki oleh unsur yodium, kamfer, naftalen, belerang. Zat padat pada umumnya mempunyai bentuk kristal tertentu Kubus, heksagonal, rombik, monoklin dan sebagainya. Unsur belerang dalam suhu biasa berwarna kuning dengan bentuk kristal rombik. Jika belerang rombik dipanaskan sampai 96° bentuk kristalnya berubah menjadi monoklin. Jika belerang cair didinginkan tiba-tiba pada 119° terjadi pula bentuk kristal monoklin seperti bentuk jarum. Sublimasi merupakan proses pemurnian suatu zat dengan jalan memanaskan campuran, sehingga dihasilkan sublimat sublimat merupakan kumpulan materi pada tempat tertentu yang terbentuk pada pemanasan zat yang dapat berubah langsung dari fasa padat ke fasa gas dan kembali ke fasa padat.. Sublimasi adalah peristiwa penguapan secara langsung padatan kristalin kedalam fase uap. Contoh klasik sublimasi dapat digunakan sebagai metode pemurnian padatan kristalin. Beberapa senyawa kimia dapat menyumblim pada temperatur dan tekanan kamar, namun banyak yang baru dapat menyumblim apabila tekanan diturunkan. 26. Proses pemisahan dan pemurnian komponen-komponen campuran dapat dilakukan dengan berbagai cara, sebutkan dan jelaskan minimal 5 proses pemisahan dan pemurnian komponen-komponen campuran tersebut! Jawaban 1. Proses Pemisahan a. Memisahkan zat padat dari suatu suspensi Suatu suspensi dapat dipisahkan dengan penyaringan filtrasi atau sentrifugasi pemusingan. 1. Penyaringan Penyaringan didasarkan pada perbedaan ukuran partikel. Penyaringan biasanya menggunakan kertas saring yaitu kertas yang porinya relatif kecil sehingga akan menahan partikel tersuspensi. Contoh menyaring suspensi kapur dalam air. 2. Sentrifugasi Sentrfugasi dapat digunakan untuk memisahkan suspensi yang jumlahnya sedikit. Dalam hal ini yaitu suspensi tersebut dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian disentrifugasi dipusingkan. Pemusingan sangat cepat dan menghasilkan gaya sentrifugal lebih besar dan gaya gravitasi sehingga partikel tersuspensi akan menggumpa di dasar tabung reaksi. Selanjutnya dapat didekantasi dituang secara hati-hati atau dipipet sehingga terpisah dan zat padat di bawahnya. b. Memisahkan zat padat dari larutan Larutan tidak dapat disaring atau disentrifugasi. Zat padat terlarut dapat dipisahkan dengan penguapan atau kristalisasi. 1. Penguapan Pada penguapan, larutan dipanasakan sehingga arutannya menguap dan meninggalkan zat terlarut. Pemisahan terjadi karena zat terlarut memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada pelarutnya. Contohnya adalah pembuatan garam dari air laut. 2. Kristalisasi pengkristalan Pada kristalisasi, larutan pekat didinginkan sehingga zat terlarut mengkristal. Hal itu terjadi karena kelarutan berkuran ketika suhu diturunkan. PAbila larutan tidak cukup pekat, dapat dipekatkan terlebih dahulu dengan jalan penguapan, kemudian dilanjutkan dengan pendinginan. Melalui kristalisasi diperoleh zat padat yang lebih murni karena komposisi larutan lainnya yang kadarnya lebih kecil tidak ikut mengkristal. Pemisahan gula dari tebu dan pemurnian berbagai macam zat dilakukan dengan kristalisasi. Pemurnian garam dapur dapat dilakukan dengan rekristalisasi. Dalam hal ini garam dilarutkan kedalam air bersih kemudian disaring, lalu filtratnya dikristalkan. c. Memisahkan zat cair Zat cair dapat dipisahkan dari campurannya memalui distilasi atau distilasi bertingkat. Campuran dua jenis cairan yang tidak saling melarutkan dapat dipisahkan dengan corong pisah. 1. Distilasi penyulingan Distilasi atau penyulingan adalah proses penguapan yang diikuti pengembunan. Distilasi dilakukan untuk memisahkan suatu cairan dari campurannya apabila komponen lain tidak ikut menguap titik didih komponen lain jauh lebih tinggi, Misalnya adalah pengolahan air tawar dari air laut 2. Distilasi bertingkat Untuk memisahkan dua jenis cairan yang sama-sama mudah menguap atau sulit dimurnikanhingga mencapai tingkat kemurnian tinggi dilakukan dnegan distilasi bertingkat. Distilasi bertingkat sebenarnya adalah suatu proses distilasi berulang-ulang. Proses berulang ini terjadi pada kolom fraksionasi. Kolom raksionasi terdiri atas beberapa plat di mana pada setiap plat terjadi pengembunan. Uap yang naik ke plat yang lebih tinggi lebih banyak mengandung cairan yang lebih volatilatsiri=mudah menguap sedangkan cairan yang kurang volatil lebih banyak dalam kondensat. Contoh distilasi bertingkat pemisahan campuran alkohol-air. d. Memisahkan campuran dua jenis padatan Campuran dua jenis padatan dapat dilakukan dengan sumbimasi atau pelarutan a. Sublimasi Sublimasi dapat dilakukan untuk meisahkan komponen yang dapat menyublim dari campurannya yang tidak dapat menyublim. Misalnya pemisahan iodin dari campurannya dengan pasir. Ketika campuran dipanasakan, iodin akan menguap sedangkan komponen campuran yang lain tidak. Dengan demikian didapatkan iodin murni. b. Pelarutan Campuran dua jenis padatan juga dapat dipisahkan dengan melarutkannya dapat suatu pelarut yang dapat melarutkan salah satu komponen. Komponen yang tidak larut kemudian dapat dipisahkan dengan penyaringan. Misalnya memisahkan campuran garam dengan gula. Mula-mula campuran dilarutkan dalam alkohol. Gula akan larut sedangkan garam tidak. Garam dapat dipisahkan dengan penyaringan. Sedangkan gula dapat diperolah dengan menguapkan filtrat e. Kromatografi Kromatografi adalah cara pemisahan di mana komponen yang akan dipisahkan didistribusikan diantara dua fase, salah satunya merupakan fase stasioner fase tetap dan lainnya berupa fase mobil face bergerak. Fase mobil dialirkan menembus atau sepanjang fase stasioner. fase stasioner cenderung menahan komponen campuran, sedangkan face mobil cendering melarutkannya. Berdasarkan faktor keterikatannya suatu komponen pada fase stasioner dan perbedaan kelarutannya pada fase mobil,komponen-komponen suatu campuran dapat dipisahkan. Komponen yang kuran larut dalam fase mobil atau yang lebih kuat terjerap teradsorbsi pada fase stasioner akan tertinggal, sedangkan komponen yang lebih larut atau kurang terjerap akan bergerak lebih cepat. Contoh kromatografi yang paling sederhana adalah kromatografi kertas yang dapat dibuat dari kertas saring biasa, bahkan dari kertas tisu. Kromatografi kertas dapat digunakan untuk memisahkan zat warna. 2. Proses Pemurnian A. Ekstraksi Cara ini banyak digunakan dalam pemisahan dan didasarkan pada kelarutan suatu zat dalam suatu zat pelarut dibandingkan dengan pelarut yang lain . Kedalam suatu campuran ditambahkan pelarut yang mempunyai kemampuan melarutkan lebih besar dalam melarutkan senyawa yang dinginkan , tetapi pelarut ini tidak bercampur dengan pelarut sebelumnya .Misalnya campuran dua komponen misal A dan B dimasukan kedalam pelarut X dan Y . Syaratnya kedua pelarut ini tidak dapat bercampur , seperti air dan minyak semuanya dimasukan kedalam corong pipa yang dikocok agar bercampur sempurna dan kemudian didiamkan sampai pelarut X dan Y mamisah kembali . Kini zat A dan B berada dalam kedua pelarut X dan Y tetapi perbandinganya tidak sama . Jika pemisahan dilakukan berulang-ulang maka A dan B akan terpisah makin kali campuran bahan padat dan cair misalnya bahan alami tidak dapat atau sukar sekali dipisahkan dengan metode pemisahan mekanis atau termis. Misalnya saja karena komponennya saling bercampur secara sangat erat, peka terhadap panas, beda sifat-sifat fisiknya terlalu kecil, atau tersedia dalam konsentrasi yang terlalu rendah. Dalam hal semacam itu, sering kali ekstraksi adalah satu-satunya proses yang dapat digunakan atau yang mungkin paling ekonomis. Adapun factor-faktor yang mempengaruhi laju ekstraksi antara lain tipe persiapan sampel, waktu ekstraksi, kuantitas pelarut, suhu pelarut dan tipe dapat dilakukan berulang-ulang untuk kesempurnaan ekstraksi. Kemudian pelarut yang bersangkutan dipisahkan dengan destilasi. Ekstraksi dapat dilakukan terhadap zat padat maupun zat cair. B. Rekristalisasi Sebagai metoda pemurnian padatan, rekristalisasi memiliki sejarah yang panjang seperti distilasi. Walaupun beberapa metoda yang lebih rumit telah dikenalkan, rekristalisasi adalah metoda yang paling penting untuk pemurnian sebab kemudahannya tidak perlu alat khusus dan karena keefektifannya. Ke depannya rekristalisasi akan tetap metoda standar untuk memurnikan padatan. Metoda ini sederhana, material padayan ini terlarut dalam pelarut yang cocok pada suhu tinggi pada atau dekat titik didih pelarutnya untuk mendapatkan larutan jenuh atau dekat jenuh. Ketika larutan panas pelahan didinginkan, kristal akan mengendap karena kelarutan padatan biasanya menurun bila suhu diturunkan. Diharapkan bahwa pengotor tidak akan mengkristal karena konsentrasinya dalam larutan tidak terlalu tinggi untuk mencapai rekristalisasi adalah metoda yang sangat sederhana, dalam praktek, bukan berarti mudah dilakukan. C. Kristalisasi adalah suatu teknik untuk mendapatkan bahan murni suatu senyawa. Dalam sintesis kimia banyak senyawa-senyawa kimia yang dapat dikristalkan. Untuk mengkristalkan senyawa-senyawa tersebut, biasanya dilakukan terlebih dahulu penjenuhan larutan kemudian diikuti dengan penguapan pelarut serta perlahan-lahan sampai terbentuk kristal. Pengkristalan dapat pula dilakukan dengan mendinginkan larutan jenuh pada temperatur yang sangat rendah di dlam lemari es atau freezer.

3Bowling dengan Botol Plastik Bekas. Olah raga atau permainan yang dilakukan di dalam rumah bisa dilakukan tanpa harus membeli peralatan olah raga mahal lho. Misalnya, bowling dengan botol plastik bekas. Si Kecil tentu senang menggelindingkan bola dan menabrakkannya ke botol-botol bekas seakan-akan ahli bowling profesional.
Garam yang dibeli dari pasar kadang-kadang terkotori dengan partikel-partikel yang tidak diinginkan. Bagaimana cara mengatasinya? Berikut jawaban soal garam dapur yang kotor dapat dimurnikan melalui tahap-tahap apa saja beserta penjelasannya. Soal Garam dapur yang kotor dapat dimurnikan melalui tahap-tahap apa saja? a. pelarutan, penyaringan, pengkris- talan b. penyaringan, pelarutan, pengkristalan c. penyaringan, pelarutan, penyulingan d. pelarutan, penyaringan, penyulingan Jawaban Jawaban yang benar yakni pada opsi A. Garam dapur yang kotor dapat dibersihkan atau dimurnikan agar dapat digunakan kembali melalui 3 tahapan, yaitu Pelarutan. Penyaringan. Pengkristalan. Garam dapur terkadang kotor, atau tidak sengaja tercampur dengan partikel lain yang membuat garam tersebut menjadi tidak bisa digunakan. Tidak perlu khawatir karena tidak perlu membuang garam tersebut. Lakukan saja tiga tahapan yaitu pelarutan, penyaringan, dan pengkristalan kembali. Dalam proses ini terjadi salah satu perubahan zat, yaitu penguapan. Garam yang sebelumnya tercampur dengan air, kemudian dipanaskan sehingga airnya menguap. Dengan proses itu, terbentuk kristal-kristal garam yang siap digunakan. Penjelasan Tahap pertama adalah pelarutan. Pelarutan dilakukan dengan mencampur garam yang kotor dengan air. Kemudian garam kotor dan air tersebut dipanaskan di atas panci. Air yang memanas akan melarutkan garam kotor menjadi cair. Setelah garam selesai cair, tunggu sebentar hingga suhunya menurun. Setelah suhunya menurun, dapat dilakukan tahap kedua, yaitu penyaringan. Penyaringan dapat dilakukan dengan saringan teh atau tepung. Penggunaan alat ini memudahkan proses pemurnian garam kotor karena saringan tersebut hampir selalu ada di rumah. Selain saringan, dapat juga digunakan kain bersih untuk menyaring. Apabila kain yang digunakan menyaring, kemungkinan hasil akan lebih bersih. Letakkan saringan di atas panci bersih lainnya. Kemudian tuangkan larutan garam dan air ke atas saringan. Kotoran-kotoran akan tersaring dan tidak ikut tertuang ke bawah. Sementara air garam yang bersih bisa didapatkan di panci penadah di bawah. Setelah tahap dua ini selesai, dilanjutkan dengan tahap ketiga, yaitu tahap pengkristalan kembali. Tahap ini bermaksud mengembalikan garam ke dalam bentuk semulanya, yaitu kristal-kristal garam. Tahapan ini mirip dengan proses pembuatan awal garam. Cara mengkristalkan kembali air garam cukup mudah. Cukup didihkan kembali air garam yang sudah bersih di atas kompor dalam waktu yang lama. Untuk menjaga agar air garam tidak gosong, api perlu dinyalakan dalam volume kecil saja. Dalam proses mengkristalkan, ada baiknya mengaduk air beberapa kali. Setelah beberapa lama melakukan proses pemanasan ini, air akan habis dan garam akan berubah menjadi kristal-kristal seperti bentuknya semula. Setelah air benar-benar habis, garam bersih sudah dapat digunakan kembali dengan keadaan yang lebih baik. Simpan kembali garam dalam wadah yang bersih untuk menghindari lembab atau menjadi kotor kembali. Demikian jawaban dan penjelasan soal garam dapur yang kotor dapat dimurnikan melalui tahap-tahap apa saja. Adapun inti dari jawaban ini adalah pelarutan, penyaringan, dan pengkristalan.
Prosespencucian pada garam dapur yang menghasilkan butiran2 kecil dan pemurniannya tersebut setelah dikumpulkan dari laut, terjadi berulang kali hingga kotorannya benar-benar hilang. Cara Membuat garam dapur berbeda dengan proses pembuatan garam dapur yang digunakan untuk industri lain, biasanya masih berupa garam krosok yang butiran2nya besar. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Volume 5 No 1 April 2019 ISSN 2477-6289 PENDAHULUAN Kabupaten Pamekasan merupakan kabupaten penghasil komoditi garam terbesar di Pulau Madura. Terdapat tiga Kecamatan penghasil komoditi garam di Kabupaten Pamekasan yakni, Kecamatan Galis, Kecamatan Pademawu dan Kecamatan Tlanakan. Ketiga Kecamatan ini memiliki luas tambak sekitar 913 Hektar dan menghasilkan stok Garam sebesar Ton di Bulan Juli Tahun 2018. Dinas Kelautan dan Perikanan Pamekasan, 2018 Garam yang seperti yang umum ketahui dapat didefinisikan sebagai suatu kumpulan senyawa kimia yang bagian utamanya adalah Natrium Klorida NaCl dengan zat-zat pengotor terdiri dari CaSO4, MgSO4, MgCl2 dan lain-lain. Garam dapat diperoleh dengan tiga cara, yaitu penguapan air laut dengan sinar matahari, penambangan batuan garam rock salt dan dari sumur air garam brine. Garam hasil tambang berbeda-beda dalam komposisinya. Proses produksi garam di Indonesia, pada umumnya dilakukan dengan metode penguapan air laut dengan bantuan sinar matahari. Jumaeri 2003. Garam terbagi atas garam konsumsi dan garam industri. Garam konsumsi terbagi atas garam meja dan garam dapur. Perbedaan keduanya terletak pada kadar NaClnya dan spesifikasi mutu. Untuk garam industri, penggunaannya dapat dilihat pada industri soda elektrolisis dan industri perminyakan. Namun untuk mendapatkan garam industri dari garam krosok tidak dapat diperoleh hanya dengan jalan pencucian garam saja. Hal ini karena impuritas pada garam krosok ada di dalam kisi kristal garam krosok dengan jalan rekristalisasi. Rekristalisasi adalah Teknik pemurnian suatu zat padat dari campuran atau pengotornya yang dilakukan dengan cara mengkristalkan kembali zat tersebut setelah dilarutkan dalam pelarut solven yang sesuai. Agustina 2013. Kristalisasi dikatagorikan sebagai salah satu proses pemisahan yang efisien. Pada umumnya tujuan dari proses kristalisasi adalah untuk pemisahan dan pemurnian. Adapun sasaran dari proses kristalisasi adalah menghasilkan produk kristal yang mempunyai kualitas seperti yang diinginkan. Kualitas kristal antara lain dapat ditentukan dari tiga parameter berikut yaitu distribusi ukuran kristal Crystal Size Distribution, CSD, kemurnia kristal crystal purity dan bentuk kristal crystal habit/shape. Indonesia berpotensi untuk menjadi penghasil Pemurnian Garam dengan Metode Rekristalisasi di Desa Bunder Pamekasan untuk Mencapai SNI Garam Dapur Faikul Umam Program Studi Mekatronika Fakultas Teknik Universitas Trunojoyo Madura E-mail faikul DOI Artikel Diterima 12 November 2018/ Revisi 7 Februari 2019/Terbit 15 April 2019 Abstrak Pulau Madura merupakan penghasil komoditi garam yang cukup besar. Tetapi masyarakat madura masih kesulitan untuk mengolah garam menjadi komoditi yang siap konsumsi apalagi garam untuk keperluan industri. Perlu dilakukan pemurnian garam rekristalisasi agar garam siap dikonsumsi sesuai dengan standar SNI yakni tingkat kadar NaCl diatas 94. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengaplikasikan teknologi tepat guna, murah dan dapat dikerjakan sendiri oleh para petani garam di Desa Bunder Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan. Proses kristalisasi dengan cara perebusan air garam dilakukan untuk memisahkan asam dan kapur yang terkandung dalam garam. Saat proses perebusan, kandungan asam akan menguap sedangkan kandungan kapur akan mengeras dalam panci. Garam hasil rekristalisasi akan tampak lebih putih dan bersih dibandingkan dengan garam baru panen yang belum dilakukan rekristalisasi. Hal ini mengakibatkan peningkatan kadar NaCl yang sangat signifikan yakni mencapai 94-98 dari yang sebelumnya hanya sekitar 80-85. Dengan kadar NaCl yang cukup tingggi dan sudah mencapai target kadar NaCl SNI, maka garam hasil rekristalisasi sudah layak untuk dikonsumsi. Kata Kunci garam, rekristalisasi, NaCl, SNI, Madura Umam, F Pemurnian Garam Rekristalisasi 25 garam, karena Indonesia memiliki garis pantai yang cukup luas, namun potensi ini tidak diimbangi dengan peningkatan jumlah dan mutu produksi garam di Indonesia. Oleh karena itu kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan kadar NaCl yang dimurnikan tanpa penambahan bahan pengikat pengotor, dengan penambahan bahan pengikat pengotor Na2C2O4 dan Na2CO3 atau penambahan Na2C2O4 dan NaHCO3 dengan konsentrasi yang bervariasi pada pembuatan garam dapur dari air tua Triastutik, 2015. Diharapkan agar setelah kegiatan ini masyarakat dapat mengaplikasikan teknologi tepat guna, murah dan dapat dikerjakan sendiri oleh para petani garam di Desa Bunder Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan. METODE Ruang lingkup kegiatan pengabdian masyarakat ini meliputi 1. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat Desa Bunder agar dapat mengolah panen garam menjadi garam siap konsumsi. 2. Menentukan kelompok peserta yang akan mengikuti pelatihan. 3. Melakukan pengecekan kelengkapan alat dan bahan. 4. Menentukan jadwal pelatihan. Sementara alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut Alat 1. Tungku / tomang, yang dibuat dari bata merah dengan pasangan bahan tanah liat dengan sekam padi 2. wajan dengan bahan stainless steel dengan ukuran minimal 1-2ml 3. Tangki bekas, untuk tempat atau wadah air 4. Blower untuk pendorong api 5. Peralon secukupnya 6. Kran air, filter air 7. Spinner alat untuk penara pengering untuk mengurangi kadar air setelah air direbus Bahan 1. Garam 2. Air 3. Kayu 4. Sekam padi HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Lokasi Lokasi kegiatan rekristalisasi garam terletak di Desa Bunder Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan. Desa Bunder terdiri dari 4 Dusun, diantaranya Dusun Bunder Timur, Dusun Bunder Barat, Dusun Mundung Utara, Dusun Mundung Selatan. Berdasarkan data administrasi pemerintahan desa tahun 2014, jumlah penduduk Desa Bunder yang berada di dusun Bunder Timur adalah 627 jiwa terdiri dari laki-laki 299 jiwa dan perempuan 328 jiwa. Dusun Bunder Barat memiliki jumlah penduduk 761 jiwa, terdiri dari laki-laki 383 jiwa dan perempuan 378 jiwa, sedangkan Dusun Mondung Utara dihuni oleh 709 jiwa dengan 336 jiwa laki-laki dan 373 jiwa perempuan. Dusun terakhir adalah Bunder Selatan dengan populasi 740 jiwa yang terdiri dari 354 jiwa laki-laki dan 386 jiwa perempuan. Sehingga jumlah total keseluruhan penduduk di Desa Bunder adalah jiwa. Hampir 95 % penduduk Desa ini bekerja sebagai petani garam. Luas tambak garam di Kecamatan Pademawu mencapai 445 Hektar. Menurut Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pamekasan 2018, hingga Juli 2018, Kecamatan Pademawu memiliki stok garam hingga 476 ton. Tetapi sayangnya garam yang dihasilkan di Kabupaten Pamekasan belum dapat dikonsumsi, karena kadar NaCl dalam garam masih terbilang rendah dan dibawah standar SNI. Oleh karena itu masyarakat perlu melakukan proses rekristalisasi agar garam siap dikonsumsi. Proses Rekristalisasi Garam Setelah alat dan bahan lengkap proses rekristalisasi dapat dilakukan. Proses ini sangat mudah, petani garam dan masyarakat Bunder dapat melakukannya sendiri. Hanya diperlukan ketekunan, karena proses rekristalisasi ini memakan waktu yang sangat lama yakni 6-8 jam. Gambar 1. Konstruksi Tungku untuk Memasak Garam Proses rekristalisi ini dilakukan dengan cara merebus garam panen yang dicampur dengan air. Karena proses kristalisasi dilakukan dengan cara 26 Jurnal Pangabdhi di masak atau direbus, maka hal yang paling penting adalah membuat tungku sendiri dari batu bata seperti pada Gambar 1. Lebar dan panjang tungku harus disesuaikan, tidak terlalu besar dan terlalu kecil. Gambar 2. Persiapan Rekristalisasi Seperti pada Gambar 2, pertama-tama bahan baku garam garam jadi yang sudah dipanen dari tambak di campur dengan air dengan perbandingan 2,5 liter air, kemudian diaduk hingga kandungan airnya menjadi air dengan konsentrasi air 25% atau oleh masyarakat bunder lebih dikenal dengan sebutan air 25. Air dan garam yang sudah dilebur kemudian disuling sampai air garam tersebut larut dan menghasilkan air garam murni. Selanjutnya, air garam murni hasil sulingan tersebut kemudian direbus dengan panas minimal 100-250 derajat Celsius kurang lebih selama 24 jam. Bahan bakar perebusan bisa menggunakan kayu atau menggunakan LPG. Setelah direbus selama kurang lebih 24 jam garam kemudian diangkat menggunakan saringan. Garam inilah yang kemudian bisa langsung di konsumsi garam dapur. Setelah dilakukan penegujian di lab, hasil proses kristalisasi ini dapat meningkatkan kadar NaCl hingga mencapai 94. Tentu saja dengan kadar NaCl tersebut, garam hasil rekristalisasi sudah mencapai standar SNI artinya sudah siap dikonsumsi. Setiap 1 Kg garam yang dicampur dengan 2,5 liter air menghasilkan 8-9 Ons garam murni setelah dilakukan rekristalisasi. Gambar 3. Proses Perebusan Garam Gambar 4. Hasil Proses Peleburan Garam Gambar 5. Perbedaan Garam Tradisional dan Garam Hasil Rekristalisasi Proses kristalisasi dengan cara perebusan air garam dilakukan untuk memisahkan asam dan kapur yang terkandung dalam garam. Saat proses perebusan, kandungan asam akan menguap sedangkan kandungan kapur akan mengeras Umam, F Pemurnian Garam Rekristalisasi 27 dalam panci. Secara fisik, seperti pada Gambar 3, garam hasil rekristalisasi akan tampak lebih putih dan bersih dibandingkan dengan garam baru panen yang belum dilakukan rekristalisasi. Hal ini mengakibatkan peningkatan kadar NaCl yang sangat signifikan yakni mencapai 94-98 dari yang sebelunya hanya sekitar 80-85. Dengan kadar NaCl yang cukup tingggi dan sudah mencapai target kadar NaCl SNI, maka garam hasil rekristalisasi sudah layak untuk dikonsumsi. Jika dilihat dari prosesnya, setiap 1 Kg gram garam kotor dapat menghasilkan 8-9 ons garam layak konsumsi. Jika dihitung ada pengingkatan nilai ekonomis, dimana setiap 1 Kg nya ada kenaikan harga sekitar 500-1000 rupiah. Proses kristalisasi dengan cara seperti ini dapat dilakukan kapan saja tanpa terpengaruh oleh cuaca. Siapapun dapat melakukannya, selain mudah dan murah, masyarakat yang tidak berprofesi petani tambak pun dapat melakukan rekristalisasi garam. KESIMPULAN Kesimpulan dari kegiatan ini adalah 1. Proses kritalisasi dengan cara merebus air garam harus dilakukan seharian penuh atau sekitar 24 jam. 2. Perebusan harus dilakukan dengan panas minimal 100-250 dilakukan rekristalisasi, ada peningkatan kadar NaCl yang sebelumnya hanya berkisar 80-85 menjadi 94-98 3. Setelah dilakukan rekristalisasi, ada kenaikan harga garam, yakni sekitar 500-1000 per Kg 4. Kegiatan pengabdian masyarakat ini ditujukan untuk memaksimalkan hasil tambak garam yang merupakan salah satu komoditas yang unggul di Desa Bunder dan diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. 5. Kegiatan tersebut mendapatkan respon yang cukup positif dari masyarakat dan pemangku kepentingan dan ke depan bisa diberikan tindak lanjut. DAFTAR PUSTAKA Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pamekasan. 2018. Laporan Tahunan. Akses Jumaeri. 2003. Pengaruh Penambahan Bahan Pengikat Impurities terhadap Kemurnian Natrium Klorida Pada Proses Pemurnian Garam Dapur Melalui Proses Kristalisasi. Laporan Penelitian. Lembaga Penelitian UNNES, Semarang. Agustina, 2013. Rekristalisasi Garam Rakyat Dari daerah Demak Untuk Mencapai SNI Garam Industri. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri Vol. 2 Nomor 4. UNDIP. Semarang. Sulistyaningsih, T. 2015. Pemurnian garam Dapur Melalui Metode Kristalisasi Air Tua Dengan Bahan Pengikat Pengotor NA2C2O4 – NAHCO3 dan NA2C2O4 – NA2CO3. Laporan Penelitian. Lembaga Penelitian UNDIP. Semarang . ... Garam dapat digunakan sebagai garam industri dengan kandungan NaCl yang tinggi. Beberapa industri yang membutuhkan garam adalah industri kimia, farmasi, perminyakan, aneka pangan, penyamakan kulit, pengolahan air, dan lainnya Kharismanto et al., 2021;Sari & Rani, 2021;Umam, 2019. ...Petani garam di Desa Olio, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur menggunakan metode konvensional untuk memproduksi garam. Garam tersebut memiliki harga jual yang tidak stabil. Bahkan, dalam kondisi ekstrem, harga jual dari garam tersebut sangat rendah. Akibatnya, kesejahteraan para petani garam masih berada pada tingkat yang rendah. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani garam dengan cara menaikkan nilai ekonomis dari produk tersebut. Salah satu usaha untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah dengan memproduksi garam konsumsi beryodium. Garam ini memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi dan lebih stabil. Bentuk kegiatan pengabdian ini berupa kegiatan pelatihan dan pendampingan. Tim pengabdi memberikan bekal materi tentang produksi garam konsumsi beryodium. Kemudian, tim pengabdi juga menghibahkan satu unit alat produksi, yang berupa ribbon mixer. Kegiatan pengabdian ini berhasil dilakukan sesuai dengan rencana. Pelaksanaan kegiatan ini mampu memberikan dampak positif. Hal ini terlihat dari adanya perubahan motivasi, inisiatif, dan perilaku para petani garam di mana para petani sudah memulai untuk membuat usaha produksi garam konsumsi beryodium. Dengan melihat adanya perubahan yang positif, tim pengabdi melakukan pendampingan kepada para petani garam tersebut. Kegiatan pendampingan ini terus dilakukan karena ke depannya, realisasi usaha ini masih membutuhkan persiapan yang banyak dan tantangan yang akan dihadapi oleh petani garam masih besar... Pembentukan garam dengan metode penguapan yang bertujuan untuk memekatkan larutan. Proses penguapan pada prinsipnya menyangkut proses pindah panas dan pindah massa yang terjadi secara bersamaan simultan [10]. Proses perpindahan panas terjadi karena suhu bahan lebih rendah dari pada suhu udara disekelilingnya. ...Moh SyafiiRian ArdiansyahSuprihatin Suprihatin Ika Nawang PuspitawatiGaram merupakan suatu senyawa kristal padat yang berwarna putih dan umumnya berasa asin. Garam secara umum didapatkan dari air laut. Proses garam tradisional membutuhkan waktu sekitar 30 hari. Oleh karena itu, perlu adanya proses alternatif lain yang dapat membantu petani garam. Sehingga dilakukan penelitian peningkatan produksi garam dengan dengan teknologi spray untuk mempercepat waktu evaporasi. Bahan di tempatkan pada bak penampung dan di alirkan ke meja evaporasi dengan bantuan pompa air. Atur valve pada bak dengan kondisi yang di kerjakan dan atur ketinggian ketiga spray kurang lebih 70 cm dari dasar meja evaporasi. Pada penelitian ini untuk mencapai 24 °Be NaCl membutuhkan waktu sekitar 4 hari. Hasil yang terbaik di peroleh pada debit aliran 2 liter permenit, dengan air laut mula-mula 4°Be NaCl mencapai 24 °Be NaCl pada waktu operasi 90 jam. Semakin lama waktu operasi maka semakin tinngi pula kadar °Be NaCl.... Pencucian tersebut dilakukan untuk memisahkan kapur yang berupa kalsium dan magnesium agar kapur dapat mengendap. Hal ini dilakukan proses kristalisasi dengan cara merebus air garam untuk memisahkan kapur yang terkandung dalam garam Umam, 2019. Selain itu, penelitian dilakukan untuk mengkaji pengaruh suhu dan debit air laut terhadap konsentrasi produk dalam waktu tertentu, serta mengetahui efektifitas evaporator sederhana dalam proses pemekatan garam air laut. ...Ervina Nur Rahmah Indah FirdausiBayu OktaviansyahSoemargono Soemargono Lilik SupriantiPemanfaatan air laut di Indonesia pada kenyataannya masih belum dilakukan secara maksimal. Hal ini dikarenakan pelaku industri garam di Indonesia masih menggunakan teknologi yang bergantung pada iklim. Oleh karena itu, dibutuhkan teknologi yang dapat membantu petani dalam memproduksi garam tanpa bergantung pada iklim, begitu pula dapat mempercepat proses pembuatan garam. Tujuan penelitian ini adalah mempercepat proses penguapan air laut serta mengetahui efektifitas evaporator sederhana dalam pengaplikasiannya. Penelitian dilakukan pada kolom evaporator sederhana yang dilengkapi dengan pemanas berupa gas. Bahan diumpankan dari bagian atas kolom menggunakan sprayer kemudian dikontakkan dengan udara panas yang dihempuskan melalui bagian bawah kolom aliran counter current, sehingga air yang ada pada air laut terikat udara dan keluar melalui bagian atas kolom. Hasil menunjukkan bahwa suhu berpengaruh terhadap proses penguapan air laut. Peningkatan suhu, mengakibatkan peningkatan pula pada kadar garam yang dihasilkan. Untuk debit, semakin kecil debit umpan maka proses penguapan semakin cepat dan kadar garam semakin meningkat. Berdasarkan data percobaan, hasil terbaik diperoleh pada debit air laut 0,15 L/mnt yang dikontakkan dengan udara panas pada suhu 480C yaitu dengan kadar 11,7% selama 12 jam operasi. Kolom Evaporator sederhana dengan metode Counter Current Sprayer terbukti efektif dalam mempecepat penguapan pada air laut.... Garam terdiri dari kumpulan senyawa kimia yang bagian utamanya merupakan senya Natrium Klorida NaCl dengan zat-zat pengotor terdiri dari CaSO4, MgSO4, MgCl2 dan lainlain. Produksi garam di Indonesia pada umumnya menggunakan metode pengupan air laut dengan bantuan sinar matahari Umam, 2019. ...Nelky SuriawantoNurhayatiWendy Muhammad FadhliNivita Nanda GabrelaSalt is an important commodity that is widely used from consumption to industry. Talise Village is the only salt-producing village in Palu City because the area is mostly located on the coast of Palu Bay. LDPE Low Density Polyethylene geomembrane technology is an empowerment program focused on increasing the production and quality of salt products and improving welfare by increasing the income of salt farmers. The purpose of this activity is to apply LDPE geomembrane technology to salt farmer groups in Talise in producing and improving the quality of SNI-standard salt as consumption salt and increasing awareness of salt farmers to use technology in managing their salt ponds. The method used is the stages of socialization, pre-production and production. The results of this activity program, namely the use of LDPE geomembrane technology on crystal tables, have increased the quantity and quality of salt for salt farmers in Talise Village, Mantikulore District, Palu City, Central Sulawesi. In addition, crop yields have increased threefold and harvest time is 3 to 4 days faster than conventional methods.... However, the research results show that the evaporation and recrystallization processes currently face several challenges and have therefore been unable to meet the industrial salt standard. Meanwhile, several other studies [4], [5] have succeeded in producing industrial salt according to SNI 06-0303-1989, using traditionally produced local salt. ...The TKDN Domestic Component Level assessment of goods and services is a method to determine local manufacturers/industrie’s capability to create quality products internationally standardized. This study assessed the salt factory's TKDN to increase the NaCl content, based on cost-based analysis stipulated at the Minister Industry Regulation Meanwhile, the TKDN of salt production was assessed based on process-based analysis stipulated in Minister Industry Regulation According to the cost-based analysis results, the goods and services at the pilot project stage had the TKDN value of However, due to an increase in the number of main domestic components at the commercial stage, this value increased to Meanwhile, according to the processed-based analysis results, the salt production had the same processes at the pilot project stage and commercial stages. The TKDN value of was obtained for the two stages. The value is relatively high because the raw material is produced locally with the local labor and used work tools owned by the local industry. The cost-based analysis was found to be highly dependent on the equipment component’s origin, while the process-based analysis depends on the origin of labor, works tool, and material owner. Keywords domestic component level; process-based analysis; cost-based analysis; salt factory; salt product.... Indonesia has a lot of economic potentials derived from marine resources. In Indonesia, one of the producers of salt is Madura, Madura is an island known as the "salt island", Madura holds the largest salt potential in Indonesia which reaches 15,000 hectares of salt land and become the largest salt supplier in Indonesia Umam, 2019. Total of salt production on the island of Madura in 2015 reach 914,484 tons. ...Echsan GaniM. Boy Singgih GitayudaThis study aimed to determine and analyze the level of income generating of salt farmers in Madura. This research was conducted with a qualitative approach. The qualitative approach in this study was to match empirical reality with the prevailing theory using descriptive methods. This research was located in the Sumenep Regency. Data collection techniques carried out by observation, interview, and documentation. Data analysis was performed descriptively-qualitatively. The results showed that the income of salt farmers in Madura was determined from the pattern of profit-sharing that had been chosen, namely the cost of salt production would be borne by landowners and sharecropper where the amount depended on the agreed pattern of profit-sharing. There were three pattern of profit-sharing between landowners and sharecropper in salt production, namely the pattern of dividing two paron, the pattern of sharing for three telon, and the pattern for five leman. study aimed to determine and analyze the level of income generating of salt farmers in Madura. This research was conducted with a qualitative approach. The qualitative approach in this study was to match empirical reality with the prevailing theory using descriptive methods. This research was located in the Sumenep Regency. Data collection techniques carried out by observation, interview, and documentation. Data analysis was performed descriptively-qualitatively. The results showed that the income of salt farmers in Madura was determined from the pattern of profit-sharing that had been chosen, namely the cost of salt production would be borne by landowners and sharecropper where the amount depended on the agreed pattern of profit-sharing. There were three pattern of profit-sharing between landowners and sharecropper in salt production, namely the pattern of dividing two paron, the pattern of sharing for three telon, and the pattern for five leman.... Rendahnya salinitas berpengaruh pada hasil produksi garam serta membutuhkan waktu lama untuk proses evaporasi dalam prosese pembentukan kristal garam. Mutu air laut terutama dari segi kadar NaCl, sangat mempengaruhi waktu yang diperlukan untuk pemekatan penguapan Purbani, 2006 K1sebagaimana yang dilakukan melalui metode Rekristalisasi Garam Rositawati et al., 2013;Umam, 2019 maupun menggunakan bahan kimia pengikat pengotor Sulistyaningsih et al., 2010. Berdasarkan hasil penelitian ini, metode Prisma Rumah Kaca dapat menghasilkan garam yang memenuhi standar yang ditetapkan oleh SNI. ...Desa Sedayulawas merupakan salah satu sentra produksi garam di Lamongan. Potensi tambak garam di desa Sedayulawas cukup besar; hanya saja belum tergarap dengan baik. Sebagian besar petani garam masih menggunakan teknologi tradisional dalam usaha produksinya. Selain itu, kelemahan teknologi produksi garam tradisional adalah kuantitas dan kualitas garam yang dihasilkan relatif rendah dimana proses produksi sangat tergantung iklim dan cuaca. Maka dari itu diperlukan inovasi dalam memproduksi garam rakyat yaitu dengan Prisma Rumah Kaca. Prisma Rumah Kaca merupakan inovasi dalam memproduksi garam rakyat dengan menggunakan rumah kaca dan plastik geomembran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penggunaan Prisma Rumah Kaca untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi garam rakyat. Parameter yang diukur adalah suhu, salinitas, Mg, Ca, NaCl dan kadar air. Berdasarkan hasil perhitungan, kadar salinitas air penggaraman dari kolam penampungan air muda adalah 23 ppt, 23 ppt dan 24 ppt dengan nilai rata-rata adalah 23 ppt. Salinitas air pada kolam penampungan air tua adalah 34 ppt, 40 ppt and 22 ppt dengan nilai rata-rata adalah 32 ppt. Hasil uji laboratorium kualitas air didapatkan nilai rata-rata NaCl, Mg dan Ca air muda pada tambak garam adalah mg/L, 313,6 mg/L dan 202,3 mg/L. Sedangkan hasil pengujian air tua menunjukkan nilai rata-rata NaCl, Mg dan Ca adalah mg/L, 313,6 mg/L dan 214,3 mg/L. Dari hasil uji laboratorium kualitas garam prisma, didapatkan kadar NaCl sebesar 87,56%, kadar Mg sebesar 2,15%, kadar Ca sebesar 3,45% dan kadar air sebesar 5,86%. Hasil tersebut mengindikasikan kalau kualitas garam prisma yang dihasilkan termasuk dalam kategori kualitas sedang dimana kadar NaCl garam prisma hanya 87,56%. Kualitas garam prisma juga belum memenuhi standart Nasional Indonesia SNI 01-3556-2000 untuk garam Adinanda SiswoyoThe difficulty of students to understand science concepts in thematic learning requires innovation of the appropriate teaching materials. Meanwhile, the existence of salt ponds around students can be used as oriented outdoor learning. Therefore, this study aims to develop ethnoscience-based thematic modules implemented through outdoor learning strategies. The subjects were 40 grade VI students at Public Elementary School or called SDN Padelegan Pamekasan with different academic abilities and gender. The test results of learning data validity and effectiveness of modules were obtained through observation sheet instruments and questionnaires. According to the results, 1 validity modules were in the valid category, based on assessment of material and learning design experts, 2 the module’s effectiveness is in the effective category. Therefore, it can be concluded that the module strategy is worth using and improving science understanding for thematic learning in elementary Indah PurwatiAndi Gustomi Okto SupratmanPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu kualitas garam dan klasifikasi peruntukkan garam yang dihasilkan dari Perairan Bangka Selatan. Waktu dan tempat penelitian ini dilaksanankan pada bulan Oktober 2019 sampai Januari 2020 di daerah Kabupaten Bangka Selatan yang meliputi Pantai Mempunai, Pantai Puding, Pantai Kubu, Pantai Batu Perahu dan Pantai Tanjung Kemirai. Air laut dari kelima lokasi dikristalkan hingga menjadi garam dengan menggunakan metode evaporasi penguapan dengan bantuan panas bahan bakar. Kemudian garam dari proses kristalisasi dilakukan analisis laboratorium dan uji organoleptik untuk melihat kadar NaCl dan keadaan garam yang meliputi bau, rasa dan warna. Hasil penelitian menunjukkan kualitas garam yang dihasilkan dari kelima lokasi berdasarkan kadar NaCl, masuk kedalam kategori kualitas garam K3 dengan kadar NaCl dari setiap lokasi berkisar Sedangkan secara visual masuk kedalam kategori kualitas garam K1 untuk garam yang dihasilkan dari pantai Kubu I, Kubu III dan Pantai Tanjung Kemirai. Parameter uji seperti bau dan rasa garam yang dihasilkan telah memenuhi syarat mutu garam konsumsi beriodium menurut SNI 44352017. Kualitas garam secara keseluruhan dilihat dari tekstur garam yang dihasilkan memiliki tekstur yang halus. Peruntukkan garam yang dihasilkan dari kelima lokasi, baik dilihat dari kadar NaCl maupun kualitas bau, rasa, dan warna, penggunaanya sesuai untuk pengelolaan produk perikanan berupa ikan has not been able to resolve any references for this publication. PermurnianGaram Dapur (NaCl) Maret 09, 2021. Praktikum Kimia Anorganik. Pemurnian Garam Dapur (NaCl) Salah satu metode untuk memurnikan garam dapur kotor ialah menggunakan teknik rekristalisasi. Rekristalisasi merupakan teknik pemisahan berdasarkan perbedaan titik kelarutan/beku dari suatu komponen. Perbedaan ini harus cukup besar dan Garam dapur merupakan salah satu bumbu dapur sejenis mineral yang dapat membuat rasa asin pada makanan. Namun, apakah garam memiliki tanggal kadaluwarsa expired? Menurut laman, rupanya beberapa garam yang dipasarkan di supermarket biasanya diberi tanggal “sebelum digunakan”. Pasalnya tanggal pada kemasan garam semata-mata karena supermarket tidak akan menyediakan produk tanpa tanggal expired. Sedangkan alasan lain menyantumkan tanggal “terbaik sebelum” best before karena rasa khas garam seiring waktu akan menghilang. Terlebih jika garam terlalu lama disimpan dengan cara yang salah akan menimbulkan rasa yang berbeda atau kurang sedap. Selain itu garam meja yang diformulasikan di laboratorium dengan masa simpan tidak terbatas, juga memiliki tanggal terbaik sebelum konsumsi, lho. Dikarenakan saat proses produksi, zat yodium dan anti-penggumpalan ditambahkan ke dalamnya. Tanggal expired dan best before ditetapkan demi kualitas, bukan untuk keamanan pangan, dalam artian kedua hal tersebut hanya sebagai pedoman. Garam Murni Garam murni diklaim tidak akan membusuk, karena biasanya yang menimbulkan makanan membusuk itu disebabkan oleh produksi yang dilakukan secara organik. Jamur, ragi, dan bakteri dari berbagai jenis dapat memakannya. Enzim alami mulai memecah makanan menjadi kompos seiring waktu. Namun, tidak satu pun dari hal tersebut berlaku pada garam. Faktanya, garam mengganggu dan mencegah aktivitas mikroba, itulah sebabnya garam banyak digunakan sebagai pengawet. Garam Laut Berbeda dari garam murni, pada garam laut ini kondisinya bisa menurun. Karena garam laut berbeda, jenis ini tidak diformulasikan di laboratorium. Faktanya air laut mengandung banyak mineral lain dan kehidupan akuatik yang semuanya memasukkan kotoran ke dalam garam. Kotoran tersebut dapat membuat garam laut bisa berubah rasa atau berbau. Meski demikian garam laut tidak akan membusuk, lho! Garam laut tidak mengandung bahan anti penggumpalan seperti garam meja, meski pun menarik kelembaban dari udara. Jika dibandingkan, garam meja dapat menyerap bau dan rasa daru udara dapur yang beruap sehingga mengeras menjadi gumpalan karena kelembapan. Anyway, beberapa garam laut rupanya juga mengandung spora jamur, yang bisa lebih menimbulkan masalah. Namun, garam menarik kelembapan, sehingga spora jamur tidak akan berkembang. Jika Kamu menambahkan garam tersebut kedalam makanan, spora akan mati sebelum kamu makan. Sayangnya jika digunkan untuk mengawetkan sayuran atau mengawetkan daging, spora jamur yang ada pada garam dapat mencemari makanan. Baca juga, Lakukan Cara Sederhana Ini Untuk Meningkatkan Energi Kamu [adrotate banner="3"] Masukkansatu sendok teh garam dapur kotor kedalam gelas kimia, tambahkan air secukupnya. Secara singkat, ilmu kimia adalah ilmu rekayasa materi yaitu mengubah suatu materi menjadi materi yang lain. Gelas kimia 100 ml 2. Rumus ini menyatakan bahwa air merupakan senyawa yang molekulnya terdiri dari dua atom hidrogen (h) dan satu atom oksigen (o). 100% found this document useful 1 vote1K views17 pagesDescriptionKIMIA ANORGANIKCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote1K views17 pagesPemurnian Garam DapurJump to Page You are on page 1of 17 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 15 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Polaini menunjukkan pada dapur baru yang menggunakan kompor, kemudahan pergerakan di tunjukkan dengan mendekatkan sumber air dengan kompor. 3. Dialog temuan - teori . a. Posisi dapur . Dapur di kawasan Pinggiran kota Yogyakarta sangat berbeda dengan dapur di barat seperti pada Powell(2005). tionophilbert75 tionophilbert75 Fisika Sekolah Menengah Pertama terjawab • terverifikasi oleh ahli Iklan Iklan SyifaniN SyifaniN Dimasak/dilarutkan dengan air/dicampur dengan bahan lain Iklan Iklan Pertanyaan baru di Fisika tolong bantu butuh banget​ Sebutkan organ pencernaan yang berada di mulut sapi dan sebutkan fungsinya masing-masing 11. Sebuah mobil ditarik oleh truk dengan percepatan 2 m/s2 . Jika massa mobil adalah 600 kg maka gaya yang dibutuhkan untuk menarik truk adalah … A. … 200 N B. 750 N C. N D. N ​ Buatlah ringkasan ttg momentum dan impuls kelas 11​ Tujuan Mengetahui cara mengatur nada pada bunyi Alat Karet gelang, 2buah pensil, dan kardus kecil Langkah kerja 1. Kaitkan sebuah karet pada pen … ggaris 2. Letakkan kedua pensil diantara pendil dan kardus kecil 3. Petik karet yang ada diantara dua pensil 4. Dengarkan bunyi yang dihasilkan 5. Jauhkan pensil kedua dari pensil pertama 6. Dengarkan bunyi yang dihasilkan 7. Bandingkan dengan bunyi sebelummnya . Bunyi mana yang lebihbnyaring?... Kesimpulan percobaan Semakin panjang karet, bunyi yang dihasilkan semakin?.... Sebelumnya Berikutnya Iklan 4uUr.
  • bevca1v4ug.pages.dev/235
  • bevca1v4ug.pages.dev/214
  • bevca1v4ug.pages.dev/418
  • bevca1v4ug.pages.dev/939
  • bevca1v4ug.pages.dev/105
  • bevca1v4ug.pages.dev/567
  • bevca1v4ug.pages.dev/980
  • bevca1v4ug.pages.dev/870
  • bevca1v4ug.pages.dev/32
  • jelaskan pemurnian garam dapur yang masih kotor