Kelompokkelompok sosial dengan mana individu mengidentifikasikan dirinya disebut juga . (A) in-group (B) (A) masyarakat perkotaan (B) masyarakat pedesaan (C) kelompok okupasional (D) kelompok volunter (E) kelompok kekerabatan (E) kelompok kekerabatan. 73. Tidak saling mengenal dan lebih terikat karena adanya kontrak serta mulai

Kelompok Okupasional Dalam masyarakat yang sudah semakin heterogen, berkembang sistem pembagian kerja yang semakin didasarkan pada pengkhususan atau spesialisasi. Spesialisasi berkembang terus menjadi hal-hal yang lebih khusus lagi. Muncul pabrik-pabrik di mana para pekerja hanya bertanggung jawab atas satu unsur tertentu dari keseluruhan hasil produksi pabrik tersebut. Pekerja menjadi semakin mampu dalam bidang-bidang yang ditugaskan padanya dan kurang mampu menjalankan tugas lain, walaupun di tempat pekerjaan yang sama. Timbullah keterampilan-keterampilan tertentu, yang dipelajari secara ilmiah. Oleh karena itu, di samping kelompok kekerabatan yang semakin pudar fungsinya, muncul kelompok okupasional yang merupakan kelompok yang terdiri dari orang-orang yang melakukan pekerjaan sejenis. Kelompok semacam ini kemudian sangat besar peranannya di dalam mengarahkan kepribadian seseorang terutama yang menjadi anggotanya. Dengan berkembangnya masyarakat, pengkhususan dikembangkan secara ilmiah dan dipusatkan pada lembaga-lembaga pendidikan tertentu. Mereka yang telah menjalankan pendidikan pada lembaga-lembaga tersebut menjadi orang-orang yang sangat terampil dan menguasai ilmu yang dipelajarinya sehingga dapat membantu masyarakat. Melalui keahliannya, mereka membantu masyarakat untuk melaksanakan fungsi-fungsi tertentu. Oleh karena itu, muncullah kelompok profesi yang terdiri dari kalangan profesional yang seolah-olah mempunyai monopoli terhadap bidang ilmu dan teknologi tertentu. Kelompok profesi ini mengembangkan patokan-patokan tingkah laku sendiri, yang lazim disebut etika profesi. Apabila dibukukan disebut kode etik profesi. Demikian, dengan semakin berkembangnya masyarakat, tidak semua kepentingan individual warga masyarakat dapat dipenuhi secara mantap. Salah satu akibat tidak terpenuhinya kepentingan-kepentingan itu, baik yang bersifat material maupun spiritual, adalah munculnya kelompok-kelompok volunter. Kelompok volunter mencakup orang-orang yang mempunyai kepentingan yang sama, namun tidak mendapatkan perhatian masyarakat yang semakin berkembang tadi. Dengan demikian, maka kelompok-kelompok volunter akan dapat memenuhi kepentingan-kepentingan anggotanya secara individual, tanpa mengganggu kepentingan masyarakat secara klik warna biru untuk link Download di Sini Lihat Juga 1. Kelompok Okupasional dan Kelompok Volunter Youtube Chanel. Jangan lupa like, komen, dan subscribe yah... 2. [Video] Kelompok Okupasional dan Volunter Youtube Chanel. Materi Sosiologi SMA 1. Materi Sosiologi Kelas XI Bab Kelompok Sosial di Masyarakat Kurikulum Revisi 2016 2. Materi Sosiologi Kelas XI Bab Kelompok Sosial di Masyarakat Kurikulum Revisi 2016 3. Materi Sosiologi Kelas XI Bab Kelompok Sosial di Masyarakat Kurikulum Revisi 2016 4. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab 1. Kelompok Sosial di Masyarakat Kurikulum 2013 5. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab 5. Kelompok Sosial di Masyarakat KTSP 6. Materi Ujian Nasional Kompetensi Kelompok Sosial Aletheia Rabbani من لم يذق مر التعلم ساعة, تجرع ذل الجهل طول حياته “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i
Kelompokokupasional adalah kelompok yang terdiri dari orang-orang yang melakukan pekerjaan sejenis. Kelompok-kelompok jenis ini memiliki peran yang sangat besar dalam mengarahkan kepribadian seseorang, terlebih pada anggota yang bergabung di dalamnya. [1] Orang-orang di dalam kelompok okupasional biasanya memiliki kemampuan yang spesifik.
Ilustrasi kelompok okupasional dan volunter, sumber foto RODNAE Productions by kamu tahu pengertian dari kelompok okupasional dan volunter dalam kehidupan masyarakat? Jika belum, maka perlu menyimak penjelasan berikut ini. Pada dasarnya, kelompok okupasional dan volunter berkaitan erat dengan manusia sebagai makhluk sosial yang saling terhubung dengan lingkungannya. Hal ini baik lingkungan terdekat seperti keluarga atau lingkungan yang lebih besar seperti suku. Kelompok ini lebih dikenal dengan istilah kelompok sosial dalam sosiologi. Hal ini tentu saja berkaitan erat dengan okupasional dan volunter yang bisa kamu simak dalam penjelasan berikut. Kelompok Okupasional dan VolunterIlustrasi kelompok okupasional dan volunter, sumber foto Samuel Peter by dari Buku Sosiologi Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat karya Bagja Waluya, ini dia penjelasan lengkap tentang kelompok okupasional dan volunter di masyarakat. 1. Kelompok OkupasionalKelompok okupasional merupakan kelompok yang terdiri atas orang-orang yang melakukan pekerjaan sejenis. Biasanya, kelompok okupasional terdapat pada masyarakat heterogen. Pad masyarakat heterogen, berkembang sistem pembagian kerja yang semakin didasarkan pada pengkhususan atau spesialisasi. Warga masyarakat akan melakukan pekerjaan sesuai dengan bakat dan kemapuan masing-masing. Lewat keahliannya, kelompok ini akan membantu masyarakat untuk melaksanakan fungsi-fungsi tertentu. Muncul kelompok-kelompok juga profesi yang terdiri atas kalangan profesional yang seolah-olah seperti memiliki monopoli terhadap bidang ilmu dan teknologi tertentu. Semakin sistem komunikasi berkembang, akan menyebabkan ruang jangkauan suatu masyarakat semakin luas. 2. Kelompok VolunteerSalah satu akibat dari tidak adanya pemenuhan kepentingan-kepentingan okupasional, maka akan memunculkan kelompok volunter. Kelompok volunter ini mencakup orang yang berkepentingan sama, namun tajam mendapatkan perhatian masyarakat yang daya jangkauannya semakin luas. Orang-orang ini akan berusaha merebut kepentingan anggota dengan kemampuan yang dimiliki. Sehingga tidak akan menggangu kepentingan masyarakat secara lebih luas. Mungkin saja, kelompok volume didasarkan terhadap kepentingan primer mencakup kebutuhan pangan, keselamatan jiwa, harta benda, sandang, papan dan lain sebagainya. Selain itu, kepentingan utama juga berdasar pada kepentingan sekunder. Ini seperti kebutuhan rekreasi dengan berbagai landasan yang memungkinkan berkembangnya kelompok yang mantap dan diakui masyarakat umum. Itulah ulasan tentang pengertian kelompok okupasional dan volunter. Keduanya memang memiliki keterkaitan cukup erat untuk kehidupan yang jauh lebih baik. DSI Pengertian Contoh dan Ciri-ciri Kelompok Sosial + Macam-macamnya. Pengertian, Contoh dan Ciri-ciri Kelompok Sosial - Di masyarakat atau disekitar kita banyak kita temui kelompok-kelompok atau komunitas sosial, dimana kelompok sosial ini biasanya memiliki nama sesuai dengan karakteristik atau ciri khas yang dimiliki oleh kelompok sosial tersebut.

Artikel berikut ini akan membahas mengenai kelompok sosial, kelompok okupasional, pengertian kelompok okupasional, occupational group, kelompok volunter, pengertian kelompok volunter, voluntary group. Kelompok okupasional adalah kelompok yang terdiri atas orang-orang yang melakukan pekerjaan sejenis. Kelompok okupasional biasa terdapat pada masyarakat heterogen. Pada masyarakat ini berkembang sistem pembagian kerja yang semakin didasarkan pada pengkhususan atau spesialisasi. Warga masyarakat melakukan pekerjaan sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing. Melalui keahliannya, mereka membantu masyarakat untuk melaksanakan fungsi-fungsi tertentu. Oleh karena itu, muncul kelompok-kelompok profesi yang terdiri atas kalangan profesional yang seolah-olah mempunyai monopoli terhadap bidang ilmu dan teknologi tertentu. Semakin berkembangnya sistem komunikasi mengakibat kan ruang jangkau suatu masyarakat semakin luas. Secara praktis tidak ada masyarakat yang tertutup terhadap dunia luar. Hal ini menyebabkan semakin heterogennya masyarakat tersebut sehingga tidak semua kepentingan individual warga dapat dipenuhi secara mantap. Salah satu akibat dari tidak terpenuhinya kepentingan-kepentingan tersebut, baik material maupun spiritual adalah munculnya kelompok-kelompok volunter. Kelompok volunter mencakup orang-orang yang mempunyai kepentingan sama, namun tidak mendapatkan perhatian masyarakat yang daya jangkaunya semakin luas. Mereka mencoba memenuhi kepentingan anggota dengan kemampuan yang dimilikinya sehingga tidak mengganggu kepentingan masyarakat secara luas. Kelompok-kelompok volunter mungkin didasarkan pada kepentingan-kepentingan primer yang mencakup kebutuhan pangan, sandang, dan papan, keselamatan jiwa dan harta benda, harga diri, mengembangkan potensi diri, kasih sayang, dan sebagainya. Selain itu, kepentingan primer juga didasarkan pada kepentingan sekunder, misalnya kebutuhan rekreasi. Dengan berbagai landasan tersebut, timbul aneka macam kelompok volunter yang mungkin berkembang menjadi kelompok-kelompok yang mantap dan diakui masyarakat umum.

Kelompokokupasional adalah kelompok yang muncul karena semakin memudarnya fungsi kekerabatan, di mana kelompok ini timbul karena anggotanya memiliki pekerjaan yang sejenis . kelompok volunter mungkin dilandskan pada kepentingan primer. Kelompok Okupasional adalah kelompok yang muncul karena semakinmemudarnya fungsi kekerabatan, dimana kelompok ini timbul karena anggotanyamemiliki pekerjaan yang sejenis. Contoh dari kelompok okupasional adalah kelompok profesi, seperti asosiasi sarjanafarmasi, Ikatan Dokter Gigi Indonesia, dan lain-lain. Kelompok Volunteer adalah kelompok orang yang memiliki kepentingan yangsama, namun tidak mendapatkan atensi dari masyrakat. Melalui kelompok inidiharapkan akan dapat memenuhi kepentingan anggotanya secara individual tanpamengganggu kepentingan masyarakat secara umum. Contoh dari kelompok volunteer adalah organisasi-organisasi bernafaskan budayaatau agama seperti Front Pembela Islam atau yang biasa kita sebut dengan FPI. Kelompok Okupasional yang merupakan kelompok yang terdiri dari orang – orang yangmelakukan pekerjaan sejenis. Kelompok – kelompok semacam ini kemudian sangat besarperanannya di dalam mengarah kepribadian seseorang terutama yang menjadianggotanya . Dengan demikian bekembannya masyarakat, pengkhususan dikembangkansecara ilmiah dan dipusatkan kepada lembaga – lembaga satu akibat dari terpenuhnya kepentingan – kepentingan itu, baik yang bersifatmaterial maupun spiritual, adalah munculnya kelompok – kelompok volunter. Kelompokvolunter mencakup orang – orang yang mempunyai kepentingan sama, namun tidakmendapatkan perhatian masyarakat yang semakin luas daya jangkaunya tadi. Dengandemikian, maka kelompok – kelompok volunter akan dapat memenuhi kepentingan –kepentingan anggotanya secara individual, tanpa menggangu kepentingan masyarakatsecara – kelompok volunter itu mungkin dilandaskan pada kepentingan – kepentinganprimer. Kepentingan primer harus dipenuhi, karena manusia harus dapat hidup wajar. Bermacam-macam kelompok sosial yang tidak teratur, dapat dimasukkan ke dalam dua golongan besar yaitu Kerumunan crowd Kelompok-kelompok yang tidak teratur nampak dalam kerumunan masa. Kerumunan merupakan suatu kelompok sosial yang bersifat sementara dan tidak terorganisasi. Kerumunan dapat saja memiliki pemimpin, namun tidak mempunyai sistem pembagian kerja maupun sistem pelapisan sosial. Interaksinya bersifat spontan dan tidak terduga. Individu-individu yang merupakan kerumunan, berkumpul secara kebetulan di suatu tempat, dan juga pada waktu yang bersamaan. Bentuk-bentuk kerumunan, yaitu sebagai berikut Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosial 1 Formal audiences pendengar yang formal Kerumunan-kerumunan yang mempunyai pusat perhatian dan persamaan tujuan, tetapi sifatnya pasif. Contoh penonton film, orang-orang yang menghadiri khotbah keagamaan. 2 Planned expenssive group kelompok ekspensif yang telah direncanakan Kerumunan yang pusat perhatiannya tak begitu penting, tetapi mempunyai persamaan tujuan yang tersimpul dalam aktivitas kerumunan tersebut serta kepuasan yang dihasilkannya. Contoh orang yang berpesta, berdansa, dan sebagainya. Kerumunan bersifat sementara 1 Inconvenient aggregations kumpulan yang kurang menyenangkan Contoh orang-orang yang antri karcis, orang-orang yang menunggu bis, dsb. Dalam kerumunan itu kehadiran orang-orang lain merupakan halangan terhadap tercapainya maksud seseorang. 2 Panic crowds kumpulan orang-orang yang sedang dalam keadaan panik Orang-orang yang bersama-sama berusaha menyelamatkan diri dari suatu bahaya. 3 Spectator crowds kerumunan penonton Terjadi karena ingin melihat suatu kejadian tertentu. Kerumunan semacam ini hampir sama dengan khalayak penonton, tetapi bedanya adalah bahwa kerumunan penonton tidak direncanakan, sedangkan kegiatan-kegiatan juga pada umumnya tak terkendalikan. Kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hokum lawless crowds 1 Acting mobs kerumunan yang bertindak emosional Bertujuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan menggunakan kekuatan fisik yang brlawanan dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. 2 Immoral crowds kerumunan yang bersifat immoral Hampir sama dengan kelompok ekspresif. Bedanya adalah kerumunan yang bersifat immoral bertentangan dengan norma-norma masyarakat. Contoh orang-orang mabuk
Kelompokkelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama dan saling berinteraksi. Untuk itu, setiap himpunan manusia agar dapat dikatakan sebagai kelompok sosial, haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut: Kelompok Okupasional dan Volunteer. Pada awalnya suatu masyarakat, menurut Soerjono Soekanto, dapat
Youtube Link Lihat Juga 1. Publik dan pendapat publik2. Massa3. Crowding kerumunan massa4. Perilaku kerumunan5. Perilaku kolektif6. Tipe-tipe kelompok sosial7. Konservatisme8. Liberalisme9. Feminisme10. Perbudakan11. Komunisme12. Fasisme13. Kolonialisme14. Daerah budaya culture area15. Ras atau etnik 16. Paguyuban gemeinschaft dan patembayan gesellschaft17. Membership gorup dan reference group18. Masyarakat setempat community19. Masyarakat perkotaan urban community20. Masyarakat pedesaan rural community21. Kelompok-kelompok sosial yang tidak teratur22. Kelompok-kelompok kecil small group23. Kelompok primer primary group dan kelompok sekunder secondary group24. Kelompok okupasional dan volunter25. In-group dan out-group26. Etnosentrisme27. Dinamika kelompok sosial28. Dinamika hubungan antarkelompok 29. Manusia sebagai kelompok30. Manusia dan kehidupan kelompok31. Globalisasi, partikularisme, dan pengalaman kolonialisme32. Kajian budaya punk youth subculture Dick Hebdige 33. Ciri-ciri Organisasi Sosial 34. Organisasi Sosial 35. Tipe-tipe Organisasi Sosial 36. Kelompok Formal Formal Group dan Kelompok Informal Informal Group 37. Kelompok Sosial dengan Solidaritas Mekanis dan Solidaritas Organis 38. Pengertian Kolektif, Kesadaran Kolektif, Kolektivisme dan Istilah Kolektif Lainnya 39. Pengertian Kategori Sosial dan Golongan Sosial 40. Pengertian Perilaku, Bentuk, Faktor, Proses dan Pola 41. Pengertian Pembagian Kerja, Fungsi dan Sejarahnya 42. Pengertian Adat Istiadat, Kriteria, Macam, dan Bentuknya 43. Pengertian Partikular dan Sikap Partikularisme 44. Pengertian Eksklusivisme Sosial 45. Pengertian Pluralisme, Sejarah, Tokoh, Macam, Dampak dan Manfaatnya 46. Pengertian Paternalisme dan Jenisnya 47. Dominasi 48. Pengertian Akulturasi, Proses, Bentuk, Faktor, Dampak dan Wujudnya 49. Pengertian Asimilasi, Syarat, Ciri, Faktor, dan Jenisnya 50. Pengertian Genosida, Bentuk dan Contohnya 51. Pengertian Agresif dan Perilaku Agresif Tokoh, biografi, pemikiran, teori, dan karya terkait materi1. Robert K. Merton2. George C. Homans3. Soerjono Soekanto4. Georg Simmel5. Emile Durkheim6. Ferdinand Tonnies7. Charles H. Cooley8. W. G. Sumner Materi Sosiologi SMA 1. Materi Sosiologi Kelas XI Bab Kelompok Sosial di Masyarakat Kurikulum Revisi 2016 2. Materi Sosiologi Kelas XI Bab Kelompok Sosial di Masyarakat Kurikulum Revisi 2016 3. Materi Sosiologi Kelas XI Bab Kelompok Sosial di Masyarakat Kurikulum Revisi 2016 4. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab 1. Kelompok Sosial di Masyarakat Kurikulum 2013 5. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab 5. Kelompok Sosial di Masyarakat KTSP 6. Materi Ujian Nasional Kompetensi Kelompok Sosial Aletheia Rabbani من لم يذق مر التعلم ساعة, تجرع ذل الجهل طول حياته “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Terjadinyakelompok volunter karena beberapa hal antara lain: 1)kebutuhan sandang dan pangan. 2)kebutuhan keselamatan jiwa dan raga. 3)kebutuhan akan harga diri. 4)kebutuhan untuk dapat mengembangkan potensi diri. 5)kebutuhan akan kasih sayang. i. Kelompok-kelompok Sosial yang Teratur dan Tidak Teratur.

Kelompok okupasional adalah salah satu jenis dari macam-macam kelompok sosial yang terdiri dari orang-orang yang melakukan pekerjaan sejenis. Kelompok ini memiliki peran yang sangat besar dalam mengarahkan kepribadian seseorang, terlebih pada anggota yang bergabung didalamnya. Adanya kelompok ini hadir ketika anggota-anggotanya memiliki pekerjaan yang sama, contohnya seperti kelompok profesi, ikatan dokter Indonesia dan lain apa perbedaan kelompok okupasional dan kelompok volunteer? Kelompok volunteer mencakup orang-orang yang mempunyai kepentingan sama, namun tidak mendapatkan perhatian masyarakat yang daya jangkaunya semakin luas. Mereka mencoba memenuhi kepentingan anggota dengan kemampuan yang dimilikinya sehingga tidak mengganggu kepentingan masyarakat secara di dalam kelompok okupasional biasanya memiliki kemampuan yang spesifik karena telah menjalani pendidikan tertentu. Hal itu yang mendasari anggota kelompok okupasional terampil dalam bidangnya, barulah kemudian dengan keterampilan itu membantu masyarakat dengan fungsi-fungsi tertentu. Dari hal tersebut muncul kelompok profesi yang terdiri dari kalangan profesional yang seakan-akan memiliki monopoli pada bidang ilmu atau teknologi kelompok akupasional ini kemudian berkumpul dan mengembangkan berbagai patokan tingkah laku dalam menjalankan profesinya atau biasa dikenal dengan istilah etika profesi, yang dibukukan dan disebut dengan kode etik profesi. Saat ada seseorang dari salah satu kelompok tersebut melanggar kode etik profesi, maka teman-teman sejawatnya yang akan memberikan apa saja ciri-ciri kelompok sosial okupasional? Beberapa ciri dari kelompok okupasional agar kita dapat lebih memahaminya, yaitu Anggotanya memiliki profesi yang kerja didasarkan pada budaya dan tradisi yang pengaruh yang cukup besar dalam pembentukan selalu terdiri dari beberapa orang yang setidaknya merupakan satu kesatuan yang melebihi dua ini tidak didasari oleh kuantitas untuk saling dan interaksi merupakan elemen yang fundamental dari kelompok yang juga harus disertai hubungan timbal mungkin akan bertahan selama seumur hidup atau jangka panjang, tetapi dapat juga bertahan untuk jangka pendek atau memiliki struktur yang secara tidak langsung menjadi penggerak dalam kelompok ciri-ciri kelompok okupasional diatas, beberapa contoh kelompok okupasional yang dapat kita jumpai disekitar kita antara lainKelompok profesi seperti Asosiasi Sarjana Farmasi, Ikatan Dokter Indonesia maupun Ikatan Profesi lainnya yang contoh yang sudah disebutkan tadi, Serikat Pekerja juga merupakan contoh lainnya dari kelompok okupasional. Serikat Pekerja telah menjadi sebuah kelompok organisasi yang umum dalam dunia ketenagakerjaan di Indonesia. Serikat pekerja pada umumnya meliputi kelompok yang menghimpun para anggotanya yang sejenis yang secara spesifik di pembentukan kelompok sosial dapat terjadi berkat keberadaan naluri atau hasrat manusia yang selalu ingin dapat hidup bersama dengan manusia lainnya yang sudah diterima sejak lahir. Ada dua kebutuhan dasar bagi orang – orang yang dapat membantu pembentukan kelompok juga merupakan salah satu aspek yang bisa dikatakan menjadi sebuah syarat terbentuknya kelompok sosial. Hal tersebut adalah keinginan untuk bersatu dengan orang – orang di lingkungan sekitar mereka, dan keinginan untuk bersatu dengan alam di lingkungan sosial dapat dibagi menjadi dua jenis yakniKelompok sosial yang teratur dan kelompok sosial yang tidak teratur. Secara umum kelompok sosial dapat dibagikan menjadi dua jenis kelompok yakni kelompok sosial yang teratur dan kelompok sosial yang tidak teratur. Kelompok sosial yang teratur merupakan kelompok sosial yang memiliki tatanan tertentu dan memiliki struktur serta anggota yang cukup kelompok sosial yang tidak teratur merupakan kelompok sosial yang tidak memiliki tatanan tertentu dan terbentuk secara spontan dari sekumpulan kelompok individu manusia. Kelompok ini juga disebut sebagai kerumunan crowds. Untuk lebih memahami perbedaan dari kelompok sosial okupasional dan kelompok sosial volunteer anda dapat mencoba mengetahuiperbedaan kelompok sosial dan Okupasional sendiri merupakan bagian dari kelompok sosial yang teratur. Kelompok sosial yang teratur merupakan kelompok sosial yang terbentuk dimana para anggota – anggotanya memiliki aturan yang cukup tegas dalam melakukan interaksi satu sama lainnya. Kelompok sosial yang teratur dapat dibagi menjadi beberapa bagian yakni In-group dan Out-groupDalam kelompok ini individu yang ada didalam keanggotaan mengidentifikasi dirinya sendiri. Sedangkan untuk kelompok out-group proses identifikasi oleh individu dilakukan sebagai lawan dari kelompok Paguyuban dan PatembayanPaguyuban merupakan kelompok sosial yang ikatannya berupa ikatan batin yang memiliki sifat yang alamiah dan kekal. Contoh dari ikatan kelompok sosial ini adalah seperti hubungan antar suku dan antar Formal dan InformalPerbedaan dari kelompok formal dan informal terletak pada proses susunan koordinasi kelompok seperti ketua, wakil sekretaris. Dimana kelompok formal memiliki struktur dan koordinasi yang sangat baik sedangkan kelompok informal merupakan kebalikan dari sifat kelompok Group dan Reference GroupDalam hal ini membership merupakan kelompok sosial dimana para anggotanya memiliki anggotanya memiliki penanda fisik sebagai bukti dia tergabung dalam keanggotaan kelompok sosial tersebut. Berbeda dengan reference group, kelompok sosial ini tidak memiliki bentuk penanda fisik sebagai bukti dia telah tergabung dan menjadi bagian dari anggota dari suatu kelompok uraian diatas kita menjadi tahu jika disekitar kita terdapat perkumpulan yang termasuk dalam jenis kelompok okupasional. Dimana orang-orang didalamnya berkumpul atas dasar persamaan profesi dan tujuan dalam kebermanfaatan di masyarakat dalam okupasional berbeda dengan kelompok volunteer yang mana anggotanya belum tentu memiliki profei yang sama. Untuk lebih memahami perbedaan dari kelompok sosial okupasional dan kelompok sosial volunter anda dapat mencoba mengetahui perbedaan kelompok sosial dan kerumunan. kelompok kecil di antara kelompok besar). Kelompok okupasional dan volunter Kelompok okupasional adalah kelompok yang tercipta karena semakin memudarnya fungsi kekerabatan. Kelompok ini terdiri atas berbagai profesi atau memiliki pekerjaan yang sama. Anggota kelompok ini biasanya memiliki aturan atau pedoman dalam bertingkah laku, yaitu
Kelompok Okupasional adalah kelompok yang muncul karena semakinmemudarnya fungsi kekerabatan, dimana kelompok ini timbul karena anggotanyamemiliki pekerjaan yang sejenis. Contoh dari kelompok okupasional adalah kelompok profesi, seperti asosiasi sarjanafarmasi, Ikatan Dokter Gigi Indonesia, dan lain-lain. Kelompok Volunteer adalah kelompok orang yang memiliki kepentingan yangsama, namun tidak mendapatkan atensi dari masyrakat. Melalui kelompok inidiharapkan akan dapat memenuhi kepentingan anggotanya secara individual tanpamengganggu kepentingan masyarakat secara umum. Contoh dari kelompok volunteer adalah organisasi-organisasi bernafaskan budayaatau agama seperti Front Pembela Islam atau yang biasa kita sebut dengan FPI. Kelompok Okupasional yang merupakan kelompok yang terdiri dari orang – orang yangmelakukan pekerjaan sejenis. Kelompok – kelompok semacam ini kemudian sangat besarperanannya di dalam mengarah kepribadian seseorang terutama yang menjadianggotanya . Dengan demikian bekembannya masyarakat, pengkhususan dikembangkansecara ilmiah dan dipusatkan kepada lembaga – lembaga satu akibat dari terpenuhnya kepentingan – kepentingan itu, baik yang bersifatmaterial maupun spiritual, adalah munculnya kelompok – kelompok volunter. Kelompok volunter mencakup orang – orang yang mempunyai kepentingan sama, namun tidakmendapatkan perhatian masyarakat yang semakin luas daya jangkaunya tadi. Dengandemikian, maka kelompok – kelompok volunter akan dapat memenuhi kepentingan –kepentingan anggotanya secara individual, tanpa menggangu kepentingan masyarakatsecara – kelompok volunter itu mungkin dilandaskan pada kepentingan – kepentinganprimer. Kepentingan primer harus dipenuhi, karena manusia harus dapat hidup wajar. Bermacam-macam kelompok sosial yang tidak teratur, dapat dimasukkan ke dalam dua golongan besar yaitu Kerumunan crowd Kelompok-kelompok yang tidak teratur nampak dalam kerumunan masa. Kerumunan merupakan suatu kelompok sosial yang bersifat sementara dan tidak terorganisasi. Kerumunan dapat saja memiliki pemimpin, namun tidak mempunyai sistem pembagian kerja maupun sistem pelapisan sosial. Interaksinya bersifat spontan dan tidak terduga. Individu-individu yang merupakan kerumunan, berkumpul secara kebetulan di suatu tempat, dan juga pada waktu yang bersamaan. Bentuk-bentuk kerumunan, yaitu sebagai berikut Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosial 1 Formal audiences pendengar yang formal Kerumunan-kerumunan yang mempunyai pusat perhatian dan persamaan tujuan, tetapi sifatnya pasif. Contoh penonton film, orang-orang yang menghadiri khotbah keagamaan. 2 Planned expenssive group kelompok ekspensif yang telah direncanakan Kerumunan yang pusat perhatiannya tak begitu penting, tetapi mempunyai persamaan tujuan yang tersimpul dalam aktivitas kerumunan tersebut serta kepuasan yang dihasilkannya. Contoh orang yang berpesta, berdansa, dan sebagainya. Kerumunan bersifat sementara 1 Inconvenient aggregations kumpulan yang kurang menyenangkan Contoh orang-orang yang antri karcis, orang-orang yang menunggu bis, dsb. Dalam kerumunan itu kehadiran orang-orang lain merupakan halangan terhadap tercapainya maksud seseorang. 2 Panic crowds kumpulan orang-orang yang sedang dalam keadaan panik Orang-orang yang bersama-sama berusaha menyelamatkan diri dari suatu bahaya. 3 Spectator crowds kerumunan penonton Terjadi karena ingin melihat suatu kejadian tertentu. Kerumunan semacam ini hampir sama dengan khalayak penonton, tetapi bedanya adalah bahwa kerumunan penonton tidak direncanakan, sedangkan kegiatan-kegiatan juga pada umumnya tak terkendalikan. Kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hokum lawless crowds 1 Acting mobs kerumunan yang bertindak emosional Bertujuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan menggunakan kekuatan fisik yang brlawanan dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. 2 Immoral crowds kerumunan yang bersifat immoral Hampir sama dengan kelompok ekspresif. Bedanya adalah kerumunan yang bersifat immoral bertentangan dengan norma-norma masyarakat. Contoh orang-orang mabuk
3IYxbT.
  • bevca1v4ug.pages.dev/441
  • bevca1v4ug.pages.dev/503
  • bevca1v4ug.pages.dev/750
  • bevca1v4ug.pages.dev/684
  • bevca1v4ug.pages.dev/474
  • bevca1v4ug.pages.dev/53
  • bevca1v4ug.pages.dev/528
  • bevca1v4ug.pages.dev/393
  • bevca1v4ug.pages.dev/140
  • kelompok sosial okupasional dan volunter